Pengunjung di depan Istano
Pembangunan replika Istana Pagaruyung juga bertujuan untuk membangkitkan kebanggaan masyarakat Minang akan tradisi dan budayanya. Di tahun yang sama Istana Pagaruyung menjadi situs cagar budaya dan juga dibuka sebagai objek wisata untuk umum. Hal itu sesuai dengan yang tercantum dalam Peraturan daerah Kabupaten Tanah Datar nomor 2 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tanah Datar.
Pada 27 Februari 2007, Istano Pagaruyung ini mengalami kebakaran hebat yang diakibatkan sambaran petir di puncak istana yang menghanguskan sebagian besar dokumen, serta kain-kain hiasan. Bahan yang digunakan membangun, seperti kayu dan ijuk, membuat bangunan Istano cepat hangus dilalap api. Diperkirakan hanya sekitar 15 persen barang-barang berharga yang bisa diselamatkan.
Istana Pagaruyung ini kemudian dibangun kembali dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada Oktober 2013.

Pengunjung di pusat UMKM di belakang Istano.
Meskipun kini sudah dilengkapi dengan struktur beton modern, Istano Basa Pagaruyung dibangun dengan tetap mempertahankan teknik tradisional dan material kayu.
Istana yang Unik
Keunikan yang dimiliki Istana Pagaruyung ini adalah karena bangunannya berbeda dengan rumah gadang lainnya, karena istana ini dihias dengan 60 ukiran yang menjelaskan filosofi dan budaya Minangkabau. Ciri khas Istana Pagaruyung dapat terlihat dari ornamen ukiran bunga-bunga dan dedaunan yang menghiasi bangunan istana ini
Istana Basa Pagaruyung memiliki tiga lantai, dan terdiri dari 72 tonggak, 11 gonjong atap, dan tanduk yang terbuat dari 26 ton serat ijuk. Istana ini juga memiliki 100 replika furnitur dan artefak antik Minang
Editor : Berita Minang