IKLAN KUPING KANAN PASISI 12
IKLAN POSISI 13

Mengenal Batik Gambir Dari Kabupaten 50 Kota

Foto Zuleykha Auradhia
Ilustrasi Mengenal Batik Gambir Dari Kabupaten 50 Kota
PT GITO PERDANA SEJAHTERA

KETIKA mendengar kata “batik”, sebagian besar dari kita pasti langsung membayangkan batik dari Jawa, seperti Solo atau Pekalongan. Padahal, di Sumatera Barat juga terdapat batik yang tak kalah unik dan menarik, yaitu Batik Gambir dari Kabupaten 50 Kota.

Batik Gambir dibuat sebagai hasil kreativitas baru yang mengembangkan produk ekonomi kreatif, sekaligus menunjukkan keunikan Kabupaten Lima Puluh Kota lewat sebuah karya seni yang bernilai tinggi.

Batik ini memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dari batik-batik daerah lain, mulai dari bahan pewarna hingga motif yang dihasilkan. Yang membuat Batik Gambir begitu spesial adalah penggunaan bahan pewarna alami yang berasal dari daun gambir.

Daun gambir ini merupakan tanaman yang tumbuh subur dan melimpah di

Kabupaten 50 Kota. Menurut Kepala Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan

Advertisement
BANNER POSISI 14
Scroll kebawah untuk lihat konten
Hortikultura Provinsi Sumbar Febrina Tri Susila Putri, pada tahun 2022, luas lahan perkebunan gambir di Kabupaten 50 kota mencapai 17.535 hektar dengan produksi sekitar 8.320 ton, menjadikannya salah satu produsen gambir terbesar dan sekaligus eksportir utama dunia.

Karena itu, Batik Gambir tidak hanya indah dan unik, tetapi juga ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia sebagai pewarna. Pemanfaatan daun gambir sebagai bahan pewarna ini merupakan hasil inisiatif dari pemerintah daerah Kabupaten 50 Kota.

Menurut Ibu Erinisiang Ningsih, pemilik UMKM Batik Gambir, ide tersebut muncul dari dorongan pemerintah untuk mengangkat potensi lokal sekaligus melestarikan budaya.

“Ini dari pemerintah 50 Kota untuk menggunakan gambir sebagai bahan pewarna karena 50 Kota penghasil gambir terbesar ekspor di dunia,” ujar Bu Erinisiang. Program ini sekaligus bertujuan untuk mengoptimalkan sumber daya alam lokal sekaligus menjaga tradisi batik tulis di Sumatera Barat.

Usaha Batik Gambir sendiri mulai berjalan pada tahun 2019. Sayangnya, perkembangan usaha ini sempat terhenti karena pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia dan dunia.

IKLAN POSISI 15
Bagikan

Opini lainnya
AMSI MEMBER
Terkini
BANNER POSOSI 5
IKLAN LAYANAN MASYARAKAT SAMPAH