Setelah masalah ini selesai, Ada lagi satu masalah dimana siswa-siswi membuang sampah tidak pada tempat nya dan banyak berserakan dimana-mana dan musik yang terlalu keras di hidupkan jadi sangat mengganggu penghuni disana, Karena tempat disana merupakan tempat yang tenang dan tidak ada kebisingan seperti suara-sudara yang mengganggu. Panitia dan juga siswa laki-laki menebang pohon dan rantingdi bukit tanpa izin.
Jadi banyak larangan yang tidak di patuhi oleh siswa-siswi sekolah ini, Pada apel di sore hari di beritahukan oleh guru bahwa pada malam nanti jam 21.00 akan melakukan malam api unggun jadi semua siswa di suruh untuk bersiap-siap dan menggunakan seragam yang lengkap dan kembali kelapangan dengan berbaris yang teratur. Pada saat sebelum malam api unggun semua siswa bernyanyi dan barulah menghidupkan api unggun nya. Tetapi pada malam itu ada suatu kejadian yang di luar ekspektasi semua orang.
Dimana terjadi nya kesurupan massal yang membuat semua orang yang berada di sana menjadi panik, Banyak siswa yang mengalami kesurupan ini perempuan dan beberapa laki-laki yang juga kesurupan. Pada malam itu guru-guru bilang bahwa kegiatan nya tetap berlanjut dan sebagian guru berusaha mengeluarkan makhluk halus yang berada pada tubuh siswa.
Maka acara tetap berlangsung tetapi ada salah satu panitia laki-laki dia mendekati api unggun yang sudah menyala lalu ia mengambil obor dan minyak tanah, Setelah itu anak laki-laki tersebut meminum minyak tanah dan memasukkan obor kedalam mulut nya sehingga membuat mulut nya terbakar. Dimana atraksi tersebut tidak ada dalam schedule dan juga tidak ada perintah untuk dia melakukan hal berbahaya tersebut. Ternyata guru dan para panitia lain nya menyadari bahwa anak laki-laki ini dalam keadaan tidak sadar dan dalam pengaruh makhluk halus yang berada dalam tubuh nya. Laki-laki tersebut seketika sadar bahwa di wajah nya sudah ada api lalu dia berlari ke aula dan mengenai salah satu siswi perempuan kaerna api di wajah nya tersebut.
Lalu di padamkan oleh panitia dan guru. Jika api unggun tersebut belum dipadamkan juga maka semakin banyak yang kesurupan karna penghuni di sana marah karena larangan disana tidak di patuhi dan menebang pohon tanpa izin. Karena suasana tidak kondusif dan semakin bertambah nya siswa yang mengalami kesurupan maka akhir nya api unggun ini dipadamkan barulah tidak terjadi lagi kesurupan, Banyak siswa-siswi yang mengalami kesurupan dan para guru berusaha untuk mengeluarkan makhluk dan juga di bantu oleh penjaga Tiger camp ikut membantu mengeluarkan makhluk dari tubuh siswa. Penjaga tersebut berkata bahwa sebaiknya salah satu orang dari sekolah ini agar meminta maaf dan mendatangi bukit tersebut. Disana ada batu besar yang di percayai ada penghuni nya.
Maka dari itu ada salah satu siswa di mana siswa ini merupakan ketua OSIS di sekolahnya dia bersama adik nya yang juga siswa dari sekolah tersebut mendatangi bukit pada jam 02.00 malam. Dimana seluruh siswa-siswi sudah tidur yang di jaga oleh guru dan panitia lainnya. Tetapi pada jam setengah 4 subuh terdengar naungan seperti harimau dari bukit tersebut membuat semua terbangun, Para guru menyuruh semua nya untuk tidur kembali agar tidak terfokus pada suara tersebut.
Sampailah pada siang hari dimana semua siswa ini sampai ke aula dengan selamat dan melakukan apel siang sebelum pulang sebagai penutup dari acara kemah tersebut. Semua siswa mulai membuka tenda dan mengemaskan barang-barang nya sambil menunggu bus datang, dan bersama-sama untuk membersihkan tempat tersebut. Sampai nya bus mereka kembali ke sekolah.
Menurut saya dimana pun kita berada harus lah mematuhi larangan yang ada dan menjaga perilaku kita jika kita mendatangi suatu tempat. Karena seperti di atas tadi ada suatu tempat yaitu Tiger camp dimana diyakini oleh masyarakat setempat adanya larangan-larangan yang harus di jaga kebersihan dan lingkungan sekitar nyaSehingga kita harus meminta izin ketika kita berada di sana atau mengambil sesuatu. ***
Oleh: Putri Ramadhani,Jurusan Sastra Minangkabau, FIB, Universitas Andalas.
Editor : Berita Minang