MINANGKABAU merupakan salah satu etnis terbesar di Indonesia, Sebagaimana yang kita tahu bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan adat dan budayanya. Begitupun dengan Minangkabau, Setiap daerahnya memiliki beragam kekayaan yang unik. Salah satunya cara masyarakat untuk menjaga daerahnya. Pada umumnya setiap daerah akan memiliki larangan-larangan yang mempunyai tujuan untuk menjaga kebersihan dan keindangan lingkungan sekitar.
Namun, jika larangan itu dilanggar akan memberikan dampak yang buruk terhadap orang yang melanggarnya dan hal itu di percayai oleh masyarakat. Salah satunya ialah larangan di Tiger Camp, Lubuk Minturun Padang, Sumatera Barat. Tiger Camp adalah tempat kemah dimana banyak sekolah-sekolah di kota Padang yang berkunjung kesana, Setelah itu terdapat beberapa fasilitas di sana seperti musholla, villa, cafe, kolam renang, kamar mandi dan juga aula.
Tiger Camp memiliki taman untuk pengunjung duduk bersantai dan juga berfoto. Tempat tersebut sangat indah namun ada beberapa larangan yang harus di taati ketika berkunjung ke sana apalagi yang melakukan kegiatan kemah.
Masyarakat mempercayai bahwa di sana merupakan tempat yang memiliki penghuni di tiap-tiap sudut, Kenapa seperti itu? karena di sana ada sebuah batu besar yang di percayai berpenghuni, Batu besar merupakan pembatas antara tenda laki-laki dan tenda perempuan jika salah satu yang berani melewati pembatas tersebut maka dampak nya akan buruk. Tidak boleh siapapun pergi ke tenda laki-laki maupun tenda perempuan, Karena sangat di larang.
Batu besar terletak dekat kamar mandi laki-laki arah belakang tenda perempuan, Jarak kamar mandi laki-laki ini juga lumayan jauh dari tenda perempuan, Tidak boleh berkata sembarangan apalagi berfikir yang negatif maka akan berdampak buruk bagi siapa yang berkata tidak pada tempat nya, Tidak boleh buang sampah sembarangan, Tidak boleh terlalu berisik contoh nya seperti menghidupkan musik menggunakan speaker yang terlalu keras dapat menimbulkan keberisikan dan penghuni disana merasa terganggu.
Pihak sekolah mengumumkan bahwa akan mengadakan kembali kegiatan ujian blok yaitu kemah selama 3 hari 2 malam di Tiger Camp Lubuk Minturun, Berangkat pada hari Jum'at dan pulang pada hari minggu. Berangkat pagi jam 08.00 dan sampai siswa-siswi disana pada pukul 10.00 mereka di arahkan oleh guru dan panitia untuk berbaris dulu untuk acara pembukaan ujian blok Pramuka setelah itu baru lah istirahat makan siang dan melakukan sholat terlebih dahulu sebelum melakukan aktivitas lain nya.
Setelah itu para siswa-siswi mendirikan tenda seperti di bilang di atas tadi tenda cowok dan tenda cewek terpisah di batasi oleh selokan kecil yang di penuhi dengan rumput dan batu besar. Pada saat tenda sudah didirikan di masukan lah semua barang-barang tadi ke dalam tenda, Pada hari Jum'at itu memang di berikan waktu bersantai untuk siswa-siswi sembari menunggu kegiatan lain nya seperti lomba-lomba dan ujian Pramuka pada hari esok. Karena di hari tersebut hanya pembukaan kegiatan saja dan mendirikan tenda. Pada malam hari nya jam 09.00 siswa-siswi ini di suruh tidur oleh panitia tetapi pada saat itu hujan jadi yang perempuan di pindahkan ke aula dan yang laki-laki dipindah ke musholla. Selama 2 hari mereka tidur di aula dan musholla karena hujan setiap malam nya.
Pada malam hari siswa-siswi ini merasakan kejanggalan dan sunyi nya malam dan merasa kan ketakutan, Pada malam hari sangat gelap dan lampu sangat sedikit tetapi mereka berusaha untuk bisa tidur dan bangun pada pagi hari nya. pada hari Sabtu semau siswa-siswi di bangunkan jam 4 untuk bersiap-siap melaksanakan sholat subuh dan setelah itu senam pagi. Barulah di lakukan kegiatan semacam lomba-lomba di arahkan pada siswa-siswi bahwa perkempok harusmembuat 1 makanan, setelah itu baru melaksanakan ujian dan persiapan malam apiunggun.Tetapi tanpa disadari bahwa Siswa-siswi tersebut ada melanggar aturan di Tiger camp tersebut. Dimana sewaktu itu seorang perempuan mendatangi tenda lakilaki dengan alasan mengantarkan makanan atau snack semacam nya.
Ketahuan oleh seorang penjaga disana dan membawa siswa tersebut ke aula dimana para guru berada di aula tersebut, jadi di bicarakan lah oleh penjaga dan guru bagaimana penyelesaian nya untuk siswi perempuan tersebut,kenapa siswi perempuan ini bisa pergi ke tenda laki-laki untuk mengantarkan makanan. Lalu anak perempuan ini meminta maaf atas kesalahan nya dan tidak akan mengulangi nya lagi.
Editor : Berita Minang