Faidil Rahman, begitu nama lengkapnya. Bocah 10 tahun itu memang dari tahun kemaren ingin seperti teman-teman sebaya yang telah melangsungkan khitanan.
Di komplek tempat keluarganya mengontrak rumah, hanya berdua saja yang belum sunatan. Namun walaupun masih bocah Faidil bukanlah seorang penuntut. Ia tak pandai memaksa bapaknya meskipun sebenarnya sangat ingin berkhitan tahun ini.
Dia paham betul keadaan bapaknya yang hanya seorang buruh tani. Apalagi bapaknya mesti menghidupi dia bersama tiga orang saudara lainnya. Tak setiap waktu ada orang yang menawarkan pekerjaan buat bapanya.
Bahkan kenyataan pahit harus ia terima manakala harus ditinggal ibunya menghadap Allah saat baru pandai melangkah. Dewasa sebelum waktunya, begitulah mungkin situasi yang tepat untuk menggambarkan kegetiran hidup Faidil.
Tapi harapannya untuk berkhitan seperti teman sebayanya itu menemukan titik terang manakala Kejaksaan Negeri Dharmasraya menggelar bhakti sosial dalam rangka Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) ke 64 Tahun 2024 dan Hari Ulang Tahun (HUT) Adhyaksa Dharmakarini ke XXIV, Senin (08/07/2024).
Putera dari Wandy (37) itu menjadi salah satu dari 121 orang anak yang mendapat kesempatan memperoleh khitanan gratis. Faidil didaftarkan tetangga karena turut simpati dengan ketabahan dan kesopanan anak itu.
Bahkan Faidil mendapat mendapatkan atensi khusus dari Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Dharmasraya, Ariana Juliastuty untuk berfoto bersama, beserta seluruh tenaga medis yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Dharmasraya dan Ketua Baznas Dharmasraya, Z Lubis, setelah selesai berkhitan.
"Faidil senang?" tanya Ariana kepadanya dengan penuh ketulusan.
"Senang buk !" jawab siswa SDN 14 Sitiung itu malu-malu.
Editor : Berita Minang