IKLAN KUPING KANAN PASISI 12
IKLAN POSISI 13

Etika dan Aturan dalam Pemberian Gala Adat Minangkabau

Foto Annisa Putri
Ilustrasi Etika dan Aturan dalam Pemberian Gala Adat Minangkabau
PT GITO PERDANA SEJAHTERA

Upacara adat ini biasanya dilakukan di balai adat dengan ritual khusus yang dipimpin oleh ninik mamak. Prosesi ini mencerminkan nilai sakral dan penghormatan tinggi terhadap adat.

4. Pencatatan dan Pengakuan Sosial.

Setelah gelar disahkan, nama penerima dicatat dalam silsilah kaum, lalu diumumkan kepada masyarakat sebagai bentuk pengukuhan sosial.

Etika Pemberian Gala

Etika menjadi unsur penting yang menentukan sah tidaknya sebuah gala. Dalam prosesi pemberian, tata krama, tutur kata, dan sikap harus dijaga. Setiap peserta mengenakan pakaian adat dan menjaga suasana khidmat.

Advertisement
BANNER POSISI 14
Scroll kebawah untuk lihat konten
Calon penerima juga wajib menyadari bahwa gelar adat adalah amanah, bukan kebanggaan pribadi. Gelar ini harus dijalankan dengan rasa tanggung jawab dan keikhlasan demi kepentingan kaum, bukan untuk kehormatan diri semata.

Pemberian gala adat mencerminkan keindahan budaya Minangkabau yang menempatkan adat sebagai pedoman moral. Prosesnya menjadi cerminan prinsip demokrasi lokal yang menekankan musyawarah dan mufakat. Namun, modernisasi mulai menggerus makna prosesi ini.

Karena itu, penting bagi generasi muda untuk memahami bahwa gala adat bukan sekadar gelar seremonial, tetapi warisan yang menyatukan identitas dan moral masyarakat Minangkabau. Menjaga etika dan aturan dalam pemberian gala berarti menjaga marwah adat itu sendiri. (***)

IKLAN POSISI 15
Bagikan

Opini lainnya
AMSI MEMBER
Terkini
BANNER POSOSI 5
IKLAN LAYANAN MASYARAKAT SAMPAH