IKLAN KUPING KANAN PASISI 12
IKLAN POSISI 13

Ini Pesan Gubernur Sumbar di Pengukuhan Prof. Fauzi Bahar sebagai Penghulu Suku Koto

Gubernur Mahyeldi diwakili Kepala Badan Kesbangpol Sumbar, Mursalim di pengukuhan Prof. Dr. H. Fauzi Bahar, M.Si Dt. Nan Sati, sebagai penghulu suku Koto Kenagarian Koto Tangah. Foto: Adpim Sumbar
Gubernur Mahyeldi diwakili Kepala Badan Kesbangpol Sumbar, Mursalim di pengukuhan Prof. Dr. H. Fauzi Bahar, M.Si Dt. Nan Sati, sebagai penghulu suku Koto Kenagarian Koto Tangah. Foto: Adpim Sumbar
PT GITO PERDANA SEJAHTERA

PADANG — Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah menyampaikan apresiasi atas pengukuhan Prof. Dr. H. Fauzi Bahar, M.Si Dt. Nan Sati, sebagai penghulu suku Koto Kenagarian Koto Tangah, Kota Padang. Menurut Gubernur, gelar adat bukan sekadar simbol kehormatan pribadi, melainkan amanah besar dari kaum dan masyarakat yang harus dijaga dengan kebijaksanaan dan keteladanan.

Kehadiran Gubernur Mahyeldi dalam acara tersebut diwakili oleh Kepala Badan Kesbangpol Sumbar, Mursalim yang membacakan sambutan sekaligus menyampaikan permohonan maaf Gubernur dan Wakil Gubernur karena tidak dapat hadir secara langsung akibat tugas kedinasan yang bersamaan.

“Atas nama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, kami menyampaikan ucapan selamat dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Prof. Dr. H. Fauzi Bahar, M.Si. Dt. Nan Sati atas pengukuhannya sebagai penghulu.

Advertisement
BANNER POSISI 14
Scroll kebawah untuk lihat konten
Gelar ini bukan sekadar kehormatan pribadi, tetapi amanah besar dari kaum dan masyarakat untuk menjadi panutan, pengayom, serta pemersatu,” ujar Mursalim membacakan sambutan Gubernur dalam acara Penjamuan Batagak Penghulu Koto Kanagarian Koto Tangah, di Kelurahan Ikur Koto, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sabtu (11/10/2025).

Dalam pesannya, Gubernur Mahyeldi menekankan pentingnya sinergi antara adat dan pemerintahan, karena keduanya merupakan pilar utama dalam menjaga tatanan sosial dan memperkuat pembangunan di Sumatera Barat.

“Adat dan pemerintahan harus berjalan seiring. Nilai-nilai adat yang luhur menjadi landasan moral, sementara pemerintahan menjadi instrumen kemajuan. Jika keduanya bersatu, maka masyarakat akan kuat, berakhlak, dan berkemajuan,” pesan Mahyeldi.

Editor : Marjeni Rokcalva
IKLAN POSISI 15
Bagikan

Berita Terkait
AMSI MEMBER
Terkini
BANNER POSOSI 5
IKLAN LAYANAN MASYARAKAT SAMPAH