MEDIA SINDOnews (https://nasional.sindo), 10 November 2024, memberitakan bahwa Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf, menyampaikan pesan Presiden RI saat jumpa pers. Ada tiga point penting yang disampaikan Pak Menteri. Pertama: banyak nilai-nilai yang bisa diteladani dari para pahlawan ini, mulai dari kesabaran menuntut ilmu, kesabaran konsolidasi. Kedua: kerelaannya mengutamakan kepentingan bersama, menekan kepentingan pribadi dan golongan. Ketiga: para pahlawan berpikir masa depan, berpikir tentang generasi yang akan datang, dengan keimanannya, mereka berjuang di dunia dan juga untuk kepentingan akhirat.
Menteri Sosial mengusulkan kepada Presiden, 16 orang Calon Pahlawan Nasional melalui Dewan Gelar. Kemudian Dewan Gelar akan melaporkan kepada Presiden. Dipilih 6 orang dari 16 orang, melalui pertimbangan Dewan Gelar.
Pada kesempatan terpisah, Menteri Sosial Saifullah Yusuf menerima masukan-masukan dari keluarga pahlawan, masukan ini akan menjadi kebijakan Menteri Sosial pada masa depan. Pada umumnya ingin apa yang sudah diwariskan ini diteruskan di masa yang akan datang.
Saat jumpa pers, Menteri Saifullah Yusuf, didampingi oleh anak dan cucu para pahlawan bangsa, diantaranya Meutia Hatta, putri sulung Bung Hatta dan cucu Jenderal Soedirman. Ibu Meutia Hatta menjadi Ketua Umum Hari Pahlawan tahun 2024 ini, beliau berkata "....yang penting adalah sosialisasi tentang perjuangan pahlawan dan soal nilai-nilai kepahlawanan, harus lebih disebarkan, ....mudah-mudahan dengan begitu anak-anak muda generasi penerus kita memahami perjuangan, jadi tiap masa ada tantangan sendiri, tapi prinsip yang cita-cita kemerdekaan harus disosialisasikan terus dan diteladani, makanya judul tahun ini adalah Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu".
Penulis sendiri, dalam rangka menyambut hari pahlawan tahun 2024, secara langsung menghadiri peresmian patung dan relief perjuangan Bung Hatta sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan kepada Proklamator bangsa. Acara berlangsung di SMPN 1 Padang, yang dahulunya adalah MULO tempat Bung Hatta bersekolah (1917), tempat Perdana Menteri Indonesia ke-5; Dr. (HC). H. Mohammad Natsir (1923) pernah bersekolah, juga Perdana Menteri Indonesia ke-9: Burhanuddin Harahap pernah bersekolah.
Lebih lanjut Hasril Chaniago (2023:27) menyebutkan bahwa terdapat sederet nama lagi yang pantas ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, seperti:
1. Mr. Asaat Datuak Mudo (P.J. Presiden RI, Ketua KNIP, dan Pendiri UGM).
2. dr. Abdul Halim (Perdana Menteri RI, Menteri Pertahanan dalam kabinet Natsir, serta Direktur RSCM).
3. Prof. Dr. Bahder Djohan (Menteri Pendidikan dan Pengajaran RI, Presiden/Rektor UI).
Editor : Berita Minang