PADANG PANJANG — Tradisi dan kebanggaan kembali menggema di bumi Serambi Mekkah-nya Sumatera Barat. Setelah tiga tahun vakum, Pacu Kuda Alek Anak Nagari Padang Panjang, Batipuah, dan X Koto (Pabasko) kembali digelar dengan penuh semangat kebersamaan, Ahad (26/10), di Gelanggang Bancalaweh.
Ribuan masyarakat tumpah ruah menyaksikan event budaya terbesar tahun ini yang juga menjadi simbol kebangkitan adat dan ekonomi lokal. Prosesi arak-arakan pembukaan dipimpin langsung oleh Wali Kota Padang Panjang, Hendri Arnis, bersama Niniak Mamak, tokoh adat, dan masyarakat dari Simpang Balai-Balai menuju gelanggang pacuan.
Iringan Tambua Tasa menggema, menandai hidupnya kembali denyut tradisi Minangkabau yang sempat terhenti. Dalam suasana adat nan khidmat, semangat gotong royong dan persaudaraan kembali terasa kuat di tengah masyarakat Pabasko.
Dalam sambutannya, Wali Kota Hendri Arnis menegaskan bahwa Pacu Kuda Pabasko bukan sekadar lomba adu cepat, tetapi simbol warisan sejarah dan kebanggaan anak nagari. “Alek pacu kudo ini adalah bagian dari jati diri kita. Ia menyatukan adat, budaya, dan ekonomi masyarakat,” ujarnya penuh semangat.
“Kita ingin Gelanggang Bancalaweh menjadi arena pacuan representatif di Sumatera Barat. Kita dorong agar Padang Panjang dikenal sebagai kota budaya dan olahraga yang bernilai ekonomi tinggi,” tegasnya.
Editor : Marjeni Rokcalva






