Meski Berhenti Beroperasi, Bus NPM Benahi Pelayanan Berbasis Prokes

EKONOMI-2106 hit

Penulis: Lex/Nurjanatil/Ronaldo | Editor: Medio Agusta

PADANG PANJANG - Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia berdampak ke semua sektor, tak terkecuali sektor transportasi. Hal tersebut juga berimbas pada nasib Perusahaan Otobus (PO) NPM (Naikilah Perusahaan Minang) yang berpusat di Kota Padang Panjang.

PO Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) tersebut, ketika itu, terpaksa memilih berhenti beroperasi sesaat karena menurunnya jumlah penumpang, dan tak berani ambil resiko terjaring petugas.

"Sejak pandemi ini, jumlah penumpang bus menurun drastis. Bus yang bisa beroperasi sejak pandemi hanya kisaran 5-6 bus per hari. Beda halnya dengan sebelum pandemi yang bisa mengoperasikan 7-8 bus, bahkan lebih," cerita Rusdi Warman, bendahara di PT NPM Group.

Baca Juga


Minimnya bus yang bisa beroperasi, berdampak turunnya omzet. Pendapatan bus seperti penyewaan bus pariwisata, saat lebaran, tahun baru maupun keberangkatan haji juga tidak ada. Para supir pun terpaksa diistirahatkan, dan harus menunggu cukup lama mendapat giliran membawa bus lagi.

Tak ingin larut dengan keadaan, NPM terus berupaya, dan mencoba berbenah selama pandemi Covid-19 ini. Dikatakan Rusdi, pihaknya telah mengambil langkah antisipatif, dan menerapkan kebijakan operasional.

"Tentu kami mendukung kebijakan pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19 dengan menjalankan protokol kesehatan (prokes)," katanya.

Ditambahkannya, selama ini pihaknya terus meningkatkan pelayanan berbasis prokes kepada penumpang, mulai dari loket hingga berada di dalam bus.

"Tak hanya itu, kami juga meningkatkan kenyamanan penumpang dengan memaksimalkan fasilitas bus, agar penumpang merasa nyaman saat dalam perjalanan," sebutnya.

Rusdi berharap pandemi Covid-19 ini cepat berlalu agar semua kegiatan menjadi normal dan kegiatan operasional transportasi kembali seperti semula. (Lex/Nurjanatil/Ronaldo)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru