“Kementerian Agama telah turun langsung melakukan pemulihan sebagai bukti kehadiran negara bagi pesantren,” lanjutnya.
Menteri Agama juga menegaskan kembali makna historis Hari Santri yang berakar dari Resolusi Jihad KH. Hasyim Asy’ari tahun 1945, yang menjadi simbol perjuangan rakyat saat pertempuran 10 November yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.
“Dari rahim pesantren, lahir para tokoh besar bangsa ini,” ucap Elzadaswarman saat membacakan amanat Menteri Agama.
Advertisement
                    
                    Scroll kebawah untuk lihat konten
                    
                      
					Lebih lanjut, dalam amanat tersebut disampaikan bahwa tema Hari Santri tahun ini memiliki relevansi kuat dengan tantangan zaman.Santri diharapkan tidak hanya menjaga nilai-nilai keislaman, tetapi juga aktif membangun peradaban dunia yang damai, berkemajuan, dan berkeadaban.
Editor : Medio Agusta 
                  

 
                  


 
                            
 
                       
                       
                       
                       
                      
 
                       
                       
                       
                       
                      