Sejumlah agenda penting juga digelar dalam kegiatan tersebut, di antaranya launching Proyek PLTP Muara Laboh Unit 2 (80 MW) oleh PT Supreme Energy Muara Laboh, tajak sumur pertama eksplorasi PSPE Bonjol (40 MW) oleh PT Medco Power Indonesia, serta pembukaan lelang 3 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang total kapasitasnya sebesar 80 MW dan penawaran 7 wilayah Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (PSPE) yang total potensinya mencapai 270 MW dengan total kebutuhan investasi sebesar USD 2,2 miliar.
"Salah satunya adalah WKP Cubadak–Panti di Kabupaten Pasaman," ungkap Mahyeldi.
Acara ini juga menjadi momentum penting bagi Sumbar untuk memperkuat peran dalam pengembangan energi bersih nasional, sekaligus mengokohkan visi daerah menuju provinsi hijau yang ramah lingkungan dan berdaya saing global.
“Ini bukan hanya untuk kebutuhan energi, tetapi juga warisan kita bagi generasi mendatang. Dengan energi bersih, kita ingin Sumatera Barat tetap maju, berkelanjutan, dan membawa berkah bagi masyarakat. Semangat ekonomi hijau yang kita jalankan di Sumbar adalah bagian dari komitmen Indonesia menuju masa depan yang lebih baik,” tegas Mahyeldi.
Editor : Marjeni Rokcalva