IKLAN KUPING KANAN PASISI 12
IKLAN POSISI 13

Begini Sejarah Kesenian Tradisional Randai di Minangkabau

Pementasan kesenian Randai. Foto:Dok. VIOLA RAMADHANI
Pementasan kesenian Randai. Foto:Dok. VIOLA RAMADHANI
PT GITO PERDANA SEJAHTERA

• Digitalisasi pertunjukan: Beberapa komunitas mulai mendokumentasikan randai dalam bentuk video dan membagikannya secara daring untuk menjangkau penonton yang lebih luas seperti di yotutube, instagram, facebook dan media lainnya.

Randai memiliki struktur pertunjukan yang khas dan berbeda dari teater modern. Pertunjukan randai biasanya dibawakan secara berkelompok, di ruang terbuka, dengan para pemain berdiri dalam formasi lingkaran. Adegan drama dan aksi berada di tengah lingkaran, sementara para pemain lain di pinggiran lingkaran turut bernyanyi atau melakukan gerakan tarian dan silek secara serentak.

Cerita yang dibawakan dalam randai biasanya bersumber dari cerita rakyat, legenda, sejarah, dan kisah kepahlawanan. Beberapa lakon terkenal dalam randai antara lain seperti Cindua mato, Anggun nan tongga, Sabai nan aluih, Lareh simawang dan msih banyak lagi kaba yang di ceritkan dalam legaran randai, cerita tersebut juga disampaikan secara berurutan melalui dialog dan narasi yang diiringi gerakan dan musik.

Dalam legaran randai paling utama yaitu gerakan silat atau silek merupakan ciri khas utama dalam randai, gerakan silat yang digunakan tidak hanya sebagai bentuk seni bela diri, tetapi juga sebagai medium ekspresi artistik dan dramatik. Gerakannya indah, penuh makna, kekompakan dan juga menjadi simbol nilai-nilai seperti keberanian, kehormatan, dan solidaritas.

Advertisement
BANNER POSISI 14
Scroll kebawah untuk lihat konten
Narasi dan dialog didalam randai disampaikan dalam bentuk syair atau dendang berirama dan juga menggnakan ekpresi yan mendukung atau menghayati. Syair ini sering kali bersifat filosofis dan mengandung nasihat, sehingga mampu mendidik sekaligus menghibur. Dendang dalam randai dilantunkan secara bersama-sama oleh para pemain, menciptakan suasana yang meriah dan penuh semangat. Randai juga diiringi oleh alat musik tradisional Minangkabau seperti talempong (gamelan kecil dari logam), saluang, gandang ,dan serunai. Musik menjadi penentu tempo dan suasana cerita yang sedang dimainkan dalam legaran randai.

Randai Minangkabau adalah warisan budaya yang tidak ternilai harganya. Dengan menggabungkan unsur cerita rakyat, gerakan silek, musik, tari, dan syair, randai mencerminkan kebijaksanaan dan kearifan lokal masyarakat Minangkabau. Seni ini juga bukan hanya menjadi tontonan, tetapi juga tuntunan yang sarat nilai pendidikan dan moral dalam cerita yang di bawakan dan syair atau dendang yang di nyanyikan.

Untuk menjaga keberlangsungan randai, diperlukan peran serta semua pihak pemerintah, masyarakat, dan generasi muda dalam mengenalkan, mempelajari, dan mempraktikkan seni ini. Melestarikan randai berarti melestarikan jati diri bangsa dan juga mengembangkan tradisinya. Randai Minangkabau merupakan wujud kekayaan budaya Indonesia yang tidak ternilai harganya. Seni ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga sarana pendidikan dan pelestarian nilai-nilai luhur masyarakat Minangkabau. (***)

Penulis:Viola Ramadhani, Mahasiswa Sastra Minangkabau Universitas Andalas Padang
Penulis:Viola Ramadhani, Mahasiswa Sastra Minangkabau Universitas Andalas Padang

Editor : Marjeni Rokcalva
IKLAN POSISI 15
Bagikan

Berita Terkait
AMSI MEMBER
Terkini
BANNER POSOSI 5
IKLAN LAYANAN MASYARAKAT SAMPAH