Penulis: ET | Editor: Ermanto
PADANG - Dosen Program Studi DKV Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang, Dr. Harris Satria, M.Sn. membahas Explorasi Desain UI/UX: Dari Konsep Hingga Implementasi dalam Webinar yang diselenggarakan oleh Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual Universitas STEKOM bekerjasama dengan Institut Seni Indonesia Denpasar, Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Semarang Universitas Widyatama Bandung, Universitas Trisakti Jakarta, STIE STEKOM, PERKIVI, PTIC dan Top loker dot com pada Sabtu (15/6).
"Pada dasarnya UI/UX Design memudahkan desainer agar lebih fokus pada aspek kreatif dan proses lainnya dapat dimaksimalkan lewat Artificial Intelligence (AI)," jelas Dr. Haris dalam Webinar Nasional yang bertajuk Explorasi Desain UI/UX: Dari Konsep Desain hingga Implementasi.
Terdapat 6 Narasumber dari perwakilan kampus seni dan desain di Indonesia. Adapun judul paparan Dr. Haris dari Universitas Negeri Padang, yaitu Needs & Wants UI/UX Design Based on Costumer Experience.
Baca Juga
- Dua Orang Guru Bahasa Indonesia Timor Leste Kuliah di Program Studi Magister FBS UNP
- Pensyarah dan Pelajar FPP Universiti Putra Malaysia dan FBS UNP Selenggarakan Diskusi Ilmiah
- Dekan FBS UNP Sambut Rombongan Fakulti Pengajian Pendidikan Universiti Putra Malaysia
- Sebanyak 30 Mahasiswa UPM Malaysia Kuliah di FBS Universitas Negeri Padang
- Dosen FBS UNP Bahas Kesiapan & Persiapan Lulusan DKV di Indonesia
"UI/UX Designer sebagai salah satu profesi dari lulusan Desain Komunikasi Visual (DKV) harus berangkat dari brand experience dan user experience agar menghasilkan UI/UX Design yang solutif. Artificial Intelligence (AI) memiliki peran khusus, yaitu meningkatkan UI/UX Design, menciptakan user experience yang lebih baik dan memuaskan. Terdapat dua case study pada paparan kali ini," tambah Harris.
Kata Harris, pertama, platform transportasi digital berbasis aplikasi yang mengacu pada keterlibatan pengguna, merk dan kepuasan dan kedua, Needs and wants pada market place yang ada di Indonesia.
Lebih lanjut kata Harris, sinkronisasi UI/UX Design dan Artificial Intelligence (AI) dapat kita lihat pada data analysis, personalisasi, desain responsif, fast solution, optimisasi, elemen UI hingga branding serta mengacu pada data analysis, desainer dapat mengambil keputusan desain yang lebih cerdas dan kepuasan user yang lebih tinggi.
Pada kesempatan itu, Harris menjelaskan pada desain responsif, desain yang dihasilnya dapat menyesuaikan dengan ukuran layar dan kebutuh smartphone pengguna serta pada tahap optimisasi, hipotesis desain dapat diuji melalui machine learning, yang selanjutnya desainer dapat menggunakan tools desain yang lebih komprehensif.
"Adapun tools yang dapat digunakan UI/UX Designer yaitu Chat GPT, Uizard, Let's Enhace dan Kroma. Setiap tools memiliki fitur yang sangat memudahkan desainer dalam menghasilkan UI/UX Design yang sesuai dengan needs and wants costumer," tukuk Dr. Harris yang merupakan Dosen di Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV), Departemen Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang. (ET)
Komentar