IKLAN KUPING KANAN PASISI 12
IKLAN POSISI 13

Dunsanak, Tapi Jarak Makin Jauh: Pertemanan Minang di Era Digital

Foto Nurul Fadila
Ilustrasi Dunsanak, Tapi Jarak Makin Jauh: Pertemanan Minang di Era Digital
PT GITO PERDANA SEJAHTERA

SEBAGAI seorang mahasiswa perantau yang kini jauh dari kampung halaman, dan terpisah jarak dengan teman sekolah yang menyebar dengan kehidupan dan kesibukannya masing-masing, ada yang berubah dalam pola hubungan pertemananku dengan teman lama semasa bersekolah.

Apakah “dunsanak” kini hanya sekadar nama di kontak? Atau sisa ingatan dari masa lalu yang mulai kabur?

Makna Dunsanak yang Lebih dari Sekadar Darah

Dalam budaya Minangkabau, dunsanak bukan cuma soal garis keturunan. Ini soal rasa. Soal keakraban, kebersamaan, dan saling peduli. Bahkan orang yang tidak sedarah pun bisa disebut dunsanak jika sudah terjalin rasa saling percaya dan tolong-menolong.

Kita tumbuh dalam nilai badunsanak—yang artinya berdiri dan hidup bersama. Ada petatah yang sering disampaikan orang tua:

Advertisement
BANNER POSISI 14
Scroll kebawah untuk lihat konten
“Ka dunsanak mangko batolong, ka urang lain indak ka maliek.”

(Ke dunsanak baru saling tolong-menolong, ke orang lain belum tentu kita lihat.)

Tapi kini, di zaman yang serba cepat dan serba digital, nilai ini terasa makin sayup.

Bukan karena hilang, mungkin hanya tertutup notifikasi.

Dekat di Layar, Jauh di Rasa

IKLAN POSISI 15
Bagikan

Opini lainnya
Loading...
BANNER KONTENMINANG-4AMSI MEMBER
Terkini
BANNER POSOSI 5
BANNER KONTENMINANG-6BANNER ANDAIKLAN LAYANAN MASYARAKAT SAMPAH