Terakhir, Mahyeldi juga meminta seluruh OPD melakukan evaluasi terhadap kebijakan dan program pembangunan daerah agar hasilnya bisa lebih efektif dan tepat sasaran.
Sementara itu, Deputi Kemenko Perekonomian, Ferry Irawan, menjelaskan bahwa pembiayaan kreatif adalah bagian dari program prioritas nasional untuk mendorong peran swasta dalam pembangunan infrastruktur.
“Selama ini pembangunan infrastruktur masih sangat bergantung pada APBN dan APBD. Karena keterbatasan anggaran, kita harus mulai berpikir kreatif dan menggunakan skema-skema di luar yang biasa, seperti KPBU, sekuritisasi aset, hingga sukuk daerah,” jelas Ferry.
Ferry menyebut, beberapa daerah sudah sukses menerapkan pembiayaan kreatif, termasuk Jawa Barat, DKI Jakarta, dan kini Sumatera Barat yang tengah memproses penerbitan sukuk daerah.
Editor : Marjeni Rokcalva






