Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi, Todotua Pasaribu, mengatakan rencana pemerintah membangun ekosistem peternakan terintegrasi merupakan langkah strategis yang sangat relevan dengan tantangan pemenuhan gizi dan kedaulatan pangan nasional saat ini. Upaya ini tidak hanya menjawab kebutuhan daging dan susu dalam negeri, tetapi juga sejalan dengan visi besar seperti Program MBG, yang membutuhkan pasokan protein hewani secara berkelanjutan.
Selama ini, Indonesia masih menghadapi ketergantungan cukup tinggi terhadap impor daging dan produk susu. Ketergantungan ini menimbulkan kerentanan pasokan dan fluktuasi harga, terutama saat terjadi gangguan global. Maka dari itu, pembangunan ekosistem peternakan yang terintegrasi dari hulu ke hilir menjadi jalan keluar yang sangat logis dan mendesak.
Dengan pendekatan yang mengutamakan dampak sosial dan ekonomi, program MBG telah membuktikan bahwa sektor peternakan dapat menjadi lahan investasi yang menjanjikan. Masa depan ketahanan pangan Indonesia akan semakin kokoh jika inisiatif seperti ini terus dikembangkan dan mendapatkan dukungan luas dari seluruh elemen masyarakat. (***)