Anggota Komisi A lainnya, Capt Harmen, mendorong BPBD untuk juga menjalin kerja sama dengan pihak swasta maupun pemerintah pusat agar bisa mendapatkan bantuan peralatan secara lebih luas.
“Dengan anggaran yang terbatas, kami harap BPBD juga aktif menjajaki dukungan dari luar, baik dari sektor swasta maupun pusat,” katanya.
Firman Salasa Dt. Paduko Tuan menekankan pentingnya semangat dan inisiatif BPBD dalam memenuhi kebutuhan internal, termasuk penambahan peralatan dan personel.
Sementara itu, Irmaizar Dt. Rajo Mangkuto menambahkan bahwa edukasi kepada masyarakat juga harus diperkuat sebagai bagian dari upaya mitigasi.
"Upaya sosialisasi tentang kebencanaan sangat penting agar masyarakat bisa lebih siap dan tanggap ketika bencana terjadi," ucapnya.
Dalam kunjungan tersebut, Komisi A juga menyempatkan diri melihat langsung kondisi gudang peralatan BPBD.
Ketua Komisi A Sri Joko Purwanto mengapresiasi kelengkapan peralatan yang dimiliki, namun mencatat bahwa masih terdapat beberapa kebutuhan penting yang belum tersedia.
"Secara umum sudah banyak peralatan yang dimiliki, namun masih ada kebutuhan mendesak seperti mobil sky lift yang sangat berguna dalam penanganan pohon tumbang di kawasan pemukiman atau jaringan listrik," ujar Sri Joko.
Sri Joko menutup kunjungan dengan mengapresiasi kinerja BPBD yang dinilai telah bekerja maksimal dalam seluruh tahapan penanggulangan bencana, mulai dari mitigasi hingga pemulihan pascabencana.
Editor : Medio Agusta






