Beberapa staf juga menyampaikan keluhan terkait peralatan pendukung seperti dispenser dan printer yang tidak berfungsi dengan baik.
Dengan membawa kertas disposisi, Allex mencatat setiap temuan secara langsung untuk kemudian ditindaklanjuti secara administratif.
Di ruang bersalin, salah satu tempat tidur persalinan sempat tidak bisa dioperasikan sebagaimana mestinya. Namun setelah dilakukan pengecekan, peralatan tersebut masih dapat digunakan kembali.
“Hal-hal seperti ini sebenarnya bisa diantisipasi lebih awal dengan perawatan rutin,” ujar Mahdelmi, yang meminta agar kepala ruangan lebih aktif dalam mengidentifikasi dan melaporkan kondisi sarana prasarana di masing-masing unit kerja.
Di ruang Instalasi Diagnostik Terpadu (IDT), ditemukan adanya dinding yang mengalami retakan serta ketidaksesuaian konstruksi. Proyek pembangunan IDT sendiri diketahui telah mengalami beberapa kali perpanjangan waktu pekerjaan (adendum).
“Kita berharap seluruh proses pembangunan gedung berjalan sesuai prosedur dan selesai tepat waktu. RSUD adalah fasilitas strategis, tentu kita semua ingin ini bisa segera difungsikan secara optimal,” tutur Allex.
Menanggapi hal ini, Mahdelmi mengingatkan agar seluruh jajaran RSUD meningkatkan pengawasan internal.
“Kepala ruangan perlu aktif mengawasi. Hal-hal yang bisa ditangani secara mandiri harus segera dilakukan. Kami juga berharap Dewan Pengawas lebih terlibat dalam proses evaluasi dan perbaikan ini,” katanya.
Dia. juga mengusulkan agar kehadiran Dewan Pengawas lebih diperkuat di lapangan. “Pengawasan yang baik hanya bisa dilakukan jika ada koordinasi dan kehadiran secara aktif," sebutnya.
Editor : Marjeni Rokcalva