IKLAN KUPING KANAN PASISI 12
IKLAN POSISI 13

Reuni Akbar 90 Tahun MTI Kotopanjang, Menjalin Silaturrahmi, Mengokohkan Kembali Kejayaan MTI

Reuni Akbar 90 Tahun MTI Kotopanjang, Menjalin Silaturrahmi, Mengokohkan Kembali Kejayaan MTI
Reuni Akbar 90 Tahun MTI Kotopanjang, Menjalin Silaturrahmi, Mengokohkan Kembali Kejayaan MTI
PT GITO PERDANA SEJAHTERA

Sejarah MTI Koto Panjang

Perjalanan sejarah sekolah ini sudah melelaui banyak periode. Di zaman penjajahan Jepang sekolah ini sempat akan ditutup, karena banyaknya masyarakat yang berkumpul tiap pekan mengikuti pengajian yang menurut Jepang berpotensi menjadi gerakan anti Nippon. Namun berkat kesatuan ulama dan tokoh adat dari berbagai nagari, rencana penutupan MTI dibatalkan oleh Jepang.

Syeikh Haji Mochtar Engku Lakung selaku tokoh sentral dalam perkembangan MTI, menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat, karena selain menjadi tokoh dan pendidik di madrasah, beliau juga menjadi hakim di Mahkamah Syar’iyah (sekarang Pengadilan Agama) Payakumbuh.

Kesaksian Hj. Dra. Peviyetmi, MA., salah seorang cucu Syeikh Haji Mochtar Engku Lakung menyampaikan bagaimana perjuangan Buya Lakuang, begitu panggilan akrabnya, membangun silaturrahmi dengan berbagai pihak baik pengusaha, instansi pemerintah, tokoh adat dan sesama guru dan ulama, dengan maksud melakukan pencerahan alam pikir masyarakat melalui pendidikan berbasiskan surau.

Sampai saat ini telah banyak alumni yang menamatkan pendidikan formalnya di MTI dan setamat dari MTI, alumni-alumninya ada yang kuliah di IAIN/UIN Imam Bonjol Padang, IKIP/UNP Padang, Universitas Andalas Padang, Universitas Sumatera Utara, Universitas Indonesia, IAIN/UIN Syarief Hidayatullah Jakarta, LIPIA Jakarta, Universitas Islam Madinah, International Islamic Da’wa University Tripoly Libia, Universitas Sanaa. Republik Yaman, University Kebangsaan Malaysia, King Saud University Riyadh, Arab Saudi, Universitas Al Azhar Kairo Mesir, Universitas Muhammadiyah dan perguruan tinggi lainnya.

Advertisement
BANNER POSISI 14
Scroll kebawah untuk lihat konten
Maka tidaklah heran alumni MTI Kotopanjang tersebar di seluruh Indonesia dengan berbagai profesi dan kegiatan. Ada alumni MTI yang berprofesi sebagai hakim, sebagai Kapolres, komando struktural di jajaran Kodam Bukit Barisan, Kepala Kanwil Kemenag, Kepala Kantor Kemenag, dokter Kepala Rumah Sakit, dokter spesialis mata, ASN di Kemendikbud dan Kemenag, serta ASN di kementerian lainnya. Banyak juga yang bekerja sebagai Politisi, Pengusaha, profesional seperti Notaris, Akuntan, Pengacara, bahkan ada yang menjadi konsultan pendidikan di Den Haag Belanda.

Selain itu juga ada yang bekerja di sektor pertanian, peternakan, kerajinan tangan, bordir, kuliner dan sebagainya.

Kalau kita mau ke Bukittinggi misalnya, dan sempat berhenti di pertigaan Batu Sangkar, Payakumbuh dan Bukittingi, di sana ada café “teh talua balenggek” yang dikelola oleh alumni MTI Kotopanjang.

Dan karena backgroundnya pendidikan berbasis kitab kuning tentu saja ada alumni MTI yang meneruskan kegiatan di bidang dakwah dan pendidikan dengan mendirikan sekolah dan pondok pesantren berbasis sains dan teknologi digital yang dipersiapkan untuk generasi millenial dan zillenial. (Do)

Editor : Medio Agusta
IKLAN POSISI 15
Bagikan

Berita Terkait
AMSI MEMBER
Terkini
BANNER POSOSI 5
IKLAN LAYANAN MASYARAKAT SAMPAH