Mutasi Jabatan Kembali Bergulir di Pemko Bukittinggi

PEMERINTAHAN-1112 hit

Penulis: Yus | Editor: Marjeni Rokcalva

BUKITTINGGI - Mutasi kembali bergulir di Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi, kali ini ada 14 Pejabat Eselon II dan III yang diambil sumpahnya dan dilantik Wali Kota (Wako) Bukittinggi H. Erman Safar, S.H., di Rumah Dinas Walikota, Rabu pagi (12/01).

Dari 14 orang Pejabat Eselon II dan III yang diambil sumpahnya itu, ada mutasi, ada yang promosi, yang berdampak dari promosi itu, ada yang terkena "NJ" (non job).

Diantara pejabat yang dilantik Wako itu adalah Isra Yonza sebagai Asisten I, Supadria sebagai Asisten II, Syafnir Asisten III, Aldiasnur Kadis LH, Erwin Umar, Kadis Kominfo, Melwizardi, Kadis Pertanian dan Pangan, Noverdi, Kadis PMPT, Rahmat AE, Kadis Perkim, Iqbal Prima, Kabag Umum, Yogi Astarian, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim), Wahyu, Bestari Sekretaris UMKM, Syanji Faredi Filla Ferde, Sekreatris Pol PP, Tedi Hermawan, Kabag Fasiiliatisi Setwan, Elohansen Panjaitan, Kabid Anggaran.

Baca Juga


Dari 14 orang pejabat yang dilantik Wako Erman Safar, tercatat dua orang pejabat yang terbilang baru di sekretariat Pemko Bukittinggi yaitu september 2021 telah diberi jabatan eselon III.

Keduanya Mantan Pejabat dari Agam, keduanya pindah ke Bukittinggi sejak 1 September 2021. Pertama Yogi Astarian, mantan Camat Ampek Angkek, dilantik Wako menjabat sebagai Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan, menggantikan Yulman yang pensiun.

Dan Wahyu Bestari, Mantan Sekretaris DPMN Agam, dilantik sebagai Sekretaris Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan, menggantikan Syanji yang pindah ke Sekretaris Pol PP.

Dalam sambutannya, Wako Erman Safar menyampaikan pengangkatan ini penuh pertimbangan.

"Dilakukan hanya semata mata untuk mempercepat dari pemerintahan dalam rangka melayani masyarakat dan juga mewujudkan visi misi Wako," katanya.

Menurut Wako, pelantikan ini adalah untuk membentuk dan membangun lingkungan kerja yang harus ditingkatkan. Diharapkan kepada seluruh pimpinan OPD dan seluruh ASN yang dilantik bisa mengatasi permasalahan masyarakat baik itu dalam hal pelayanan kepada masyarakat, pelaku ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi masih berada pada tingkat minus atau 1% dan untuk meningkatkan itu lalu diharapkan aksi-aksi sosial pemerintahan dalam rangka menjamin masyarakat bisa memenuhi kebutuhan dasarnya.

Pimpinan OPD yang dilantik ungkap Wako harus bisa membangun aura positif di tengah-tengah masyarakat, sehingga dalam keadaan kemiskinan yang semakin meningkat masyarakat merasakan kehadiran sosok pejabat di Kota Bukittinggi sebagai obat penawar keresahan.

Ditambahkannya, untuk menempati jabatan ini adalah penilaian objektif menurut keperluan berdasarkan kondisi. Tidak ada sentimen negatif, tidak ada history yang dibahas di dalam menyusun atau menempatkan seseorang sebagai kepala bagian atau Dinas di Kota Bukittinggi.

"Bapak-bapak dan ibu-ibu adalah orang yang sudah lama mengerti di Kota Bukittinggi yang bisa mengakses dan menjangkau Wali Kota. Kami punya mata, punya telinga sendiri dan punya hati.

"Kami juga menyampaikan harapan penting untuk bapak-bapak sebagai tampuk pimpinan di masing-masing OPD," harap Wako.

Lebih lanjut Wako Erman mengatakan, kalau pelantikan kali ini merupakan yang pertama dan beberapa hari ke depan akan ada beberapa jabatan diumumkan untuk dilelang diikuti oleh seluruh ASN di Sumatra Barat.

"Setidaknya, ada sembilan jabatan yang kosong untuk dilelang," ungkapnya. (Yus)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru