Benarkah ada nomina 'petambang, peterbang' tersebut dalam bahasa Indonesia? Bukankah yang ada hanyalah nomina 'penambang, penerbang' saja dalam bahasa Indonesia? Diskusi tentang persoalan keempat nomina ini sudah berlangsung cukup lama oleh para pengamat bahasa. Diskusi ini tentu harus dipandang sebagai hal yang positif dalam kerangka pendalaman pemahaman kita terhadap bahasa Indonesia.
Para pengamat dan pengkaji bahasa Indonesia ada yang menjelaskan bahwa nomina 'petambang, peterbang' tidak ada dan semestinya yang ada hanyalah nomina 'penambang, penerbang' yang berelasi dengan verba 'menambang, menerbangkan'. Para pengamat dan pengkaji bahasa Indonesia tersebut menyatakan bahwa nomina 'petambang, peterbang' tidak ada karena tidak ada relasinya seperti verba '*bertambang, *beterbang' yang memang tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Hal di atas bertolak dari penjelasan beberapa pakar bahasa Indonesia bahwa pembentukan nomina di atas terkait dengan adanya relasi afiks per- dengan afiks ber- dan relasi afiks peN- dengan afiks meN-. Menurut beberapa pengkaji bahasa Indonesia, oleh karena tidak adanya verba '*bertambang, *beterbang' itu, maka jelaslah tidak akan ada nomina 'petambang, peterbang' tersebut. Sebaliknya, oleh karena adanya verba 'menambang, menerbangkan' itu, maka jelaslah akan ada nomina 'penambang, penerbang' tersebut.
Oke. Pertanyaannya adalah benarkah ada nomina 'petambang' tersebut? Oh ada. Kalau begitu adakah verba 'bertambang' tersebut? Oh tentu juga ada. Berdasarkan aplikasi korpus data seperti webcorp.org.uk,ditemukan verba 'bertambang' seperti pada contoh berikut.
(1) Dengan bertambang, kamu bisa sedikit mendapatkan uang tambahan.
(2) Nah, untuk bertambang, kamu membutuhkan alatnya terlebih dahulu.
(3) Mulai dari mengangkut kayu bakar, bertambang, bahkan mengantar sesuatu.
(4) Intinya dalam bertambang harus turun ke lapangan.
(5) Ditambahkan, dalam bertambang hati-hati dalam mengambil keputusan lokasi ....
Tuan dan Puan yang budiman. Apa perbedaan fungsi afiks derivasi per- dan peN- tersebut? Perbedaan itu dapat dijelaskan dengan perspektif kajian morfologi derivasi dan morfologi infleksi. Afiks derivasi per- berfungsi untuk pembentukan nominalisasi aktor (pelaku) dari verba aksi/perbuatan (misalnya verba aksi/perbuatan 'bertambang'), sedangkan afiks derivasi peN- berfungsi untuk pembentukan nominalisasi agen (penindak) dari verba aksi proses/tindakan (misalnya verba aksi proses/tindakan 'menambang').
Jadi, dari perspektif morfologi derivasi dan morfologi infleksi, nomina 'petambang, peterbang' adalah nomina yang diturunkan dari verba aksi/perbuatan 'bertambang, terbang' (ingat bukan verba *'beterbang' melainkan verba 'terbang'). Makna nomina 'petambang' adalah orang atau makhluk (aktor/pelaku) yang melakukan aksi/perbuatan bertambang tersebut. Berdasarkan aplikasi korpus data seperti webcorp.org.uk, penggunaan nomina petambang dapat dilihat pada contoh berikut.
(6) Kota Belovo itu dipenuhi asap saat ada 285 petambang berada di dalamnya pada Kamis
(7) Kepolisian Daerah Aceh menahan HU (49) dan SY (40), tersangka petambang emas ilegal di hutan lindung Geumpang, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
(8) Rosyid, salah satu petambang, mengatakan, aktivitas penambangan pasir
(9) Tim yang akan menyelamatkan para petambang terdiri atas 16 orang yang berasal dari
(10) Sebagai contoh emas dihasilkan oleh para petambang.
Makna nomina 'peterbang' adalah orang atau makhluk (aktor/pelaku) yang melakukan aksi/perbuatan 'terbang" tersebut. Berdasarkan aplikasi korpus data seperti webcorp.org.uk, penggunaan nomina 'peterbang' dapat dilihat pada contoh berikut.
(11) Tempat Wisata berupa tempat pendaratan peterbang layang Air Terjun Sampuran Efrata Sosor Dolok,
(12) Janji Martahan merupakan tempat mendarat peterbang layang.
ini memunculkan dugaan bahwa (13) burung-burung peterbang jauh melakukan USWS ketika terbang jarak jauh.
(14) Sordes pilosus Reptilia peterbang ini hidup pada Zaman Jura.
(15) Baik walet maupun kolibri merupakan peterbang yang hebat.