IKLAN KUPING KANAN PASISI 12
IKLAN POSISI 13

Tradisi Babako di Air Haji, Pessel: Warisan Budaya yang Mengukuhkan Identitas Minangkabau

Foto Muhammad Iqbal
PT GITO PERDANA SEJAHTERA

SUMATERA BARAT dikenal sebagai daerah yang kaya akan tradisi dan adat istiadat, salah satunya adalah tradisi babako. Di daerah Air Haji, Kabupaten Pesisir Selatan, tradisi ini masih hidup dan dijaga sebagai bagian penting dari siklus kehidupan masyarakat Minangkabau. Babako bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi juga wujud nyata nilai-nilai budaya dan struktur sosial matrilineal yang menjadi dasar kehidupan masyarakat Minang.

Babako ini juga bisa menjadikan ajang silaturahmi antara kelurga babako ini juga sebagai tradisi yang cukup melekat di masyrakat minangkabau, tradisi ini menjadi warisan budaya yang tidak bisa di tinggal kan begitu sajak karena tradisi ini sangat unik dan tidak ada di daera selain sumatara barat sendiri ini mejadikan warisan dari nenek moyang orang minangkabau sendiri.

Pengertian Tradisi Babako

Dalam masyarakat Minangkabau, istilah "babako" berasal dari kata "bako", yaitu pihak keluarga ayah dari seorang anak. Tradisi babako merujuk pada peran dan kewajiban keluarga ayah terhadap anak perempuan dari kemenakannya, terutama dalam momen-momen penting seperti pernikahan. Dalam konteks ini, babako berarti keterlibatan aktif pihak bako (biasanya mamak atau paman dari pihak ayah) dalam memberikan bantuan baik secara materi maupun simbolik ketika seorang anak perempuan menikah.

Tradisi babako ini bukan sajak di acara pernikahan sajak tetapi juga di acara penting lain nya seperti sunat rasu dan banyak lagi di situ la pihak keluarga ayah akan menjeput anak dari adek atau kakak nya yang sedang megadakan acara seperti penikahan dan sunat rasu di sini lah tradisi ini di sebut babako pihak dari ayah akan majapuik anak dari suadara lalaki nya di yang di namakan tradisi babako dan kalo orang minang bilang manjapuik anak pisang.

Advertisement
BANNER POSISI 14
Scroll kebawah untuk lihat konten
Pelaksanaan Tradisi Babako di Air Haji

Di Nagari Air Haji, Pesisir Selatan, tradisi babako lazim dilakukan menjelang pesta pernikahan. Keluarga dari pihak ayah akan datang membawa "bako bajamba" atau bantuan berupa bahan makanan, peralatan dapur, bahkan uang. Mereka biasanya hadir dalam bentuk rombongan, membawa dulang atau talam yang berisi berbagai perlengkapan dapur, kebutuhan pesta, dan hantaran lainnya.

Proses ini tidak hanya dilakukan secara simbolis, tetapi juga diiringi dengan doa dan ungkapan adat, menandakan restu dan dukungan keluarga ayah terhadap pernikahan anak kemenakannya. Dalam beberapa kasus, pihak bako juga memberikan pakaian adat, emas, atau kain songket, sebagai tanda kasih dan kehormatan bagi pihak anak daro (pengantin perempuan).

Makna Sosial dan Budaya

Tradisi babako mengandung makna yang dalam. Dalam masyarakat Minangkabau yang menganut sistem matrilineal, kedudukan seorang ayah tidak termasuk dalam garis keturunan anak. Namun, ini tidak berarti ayah atau keluarga ayah kehilangan peran; justru melalui tradisi babako, mereka menunjukkan komitmen sosial dan tanggung jawab moral terhadap keturunan mereka.

IKLAN POSISI 15
Bagikan

Opini lainnya
Loading...
BANNER KONTENMINANG-4AMSI MEMBER
Terkini
BANNER POSOSI 5
BANNER KONTENMINANG-6BANNER ANDAIKLAN LAYANAN MASYARAKAT SAMPAH