SARIAK LAWEH – Menghadapi tantangan mahalnya harga dan terkadang langkanya pupuk kimia, para petani di Nagari Sariak Laweh, Kabupaten Lima Puluh Kota, kini memiliki harapan baru. Tim dosen dari Program Studi S1 Kimia, Universitas Negeri Padang (UNP), menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul “Pengembangan Pupuk Organik Cair (POC) sebagai Alternatif Pengganti Pupuk Kimia,” pada Minggu (21/9/2025).
Kegiatan yang dilangsungkan di salah satu rumah kelompok tani ini berlangsung dari pukul 10.00 hingga 12.00 WIB dan dihadiri dengan antusias oleh perwakilan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Nagari Sariak Laweh. Turut hadir dalam acara tersebut wali jorong setempat bapak Roziandola, perwakilan ketua kelompok tani, beserta anggota-anggotanya.
Ketua Tim Pengabdian UNP Dr. Arif Juliari Kusnanda, M.Si. menyatakan, inisiatif ini lahir dari keprihatinan terhadap keluhan para petani yang semakin terbebani oleh biaya pengadaan pupuk. Di sisi lain, pengabdian ini sejalan dengan program kimia hijau dan berkelanjutan yang sedang digalakkan oleh UNP karena pembuatan POC melibatkan pengolahan limbah-limbah organik seperti limbah kulit pisang, limbah daun petai cina, limbah kulit dan buah nanas, limbah daun pepaya, dan lain-lain.

“Kami ingin berbagi ilmu praktis yang bisa langsung diterapkan. POC ini dibuat dari bahan-bahan organik yang melimpah di sekitar kita, seperti limbah sayuran, buah-buahan, bahkan bisa menggunakan kotoran ternak. Selain menekan biaya, penggunaan POC dalam jangka panjang sangat baik untuk memperbaiki struktur dan kesuburan tanah,” ujar Arif di hadapan para peserta.
Selama kegiatan berlangsung, tim dosen tidak hanya memberikan paparan teori mengenai manfaat dan keunggulan POC, tetapi juga langsung mengajak para petani membuat pupuk ramah lingkungan tersebut. Ahadul Putra, M.Si. yang bertindak sebagai narasumber utama pelatihan ini, melatih anggota kelompok tani dalam membuat POC mulai dari persiapan bahan, pencampuran bahan, hingga proses fermentasinya.

Suasana menjadi sangat interaktif ketika sesi tanya jawab dibuka. Para petani aktif bertanya seputar takaran yang pas, jenis bahan lokal yang paling efektif, dan cara mengatasi kendala yang mungkin muncul saat pembuatan.
Irwan, Ketua Gapoktan Nagari Sariak Laweh, menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya, pelatihan semacam ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemandirian petani.
"Kami memang membutuhkan pembinaan-pembinaan seperti pembuatan POC ini. Pelatihan-pelatihan semacam ini tentu akan meningkatkan pengetahuan dan kemandirian petani sehingga para petani bisa mengurangi ketergantungannya pada pupuk kimia. Tak hanya itu, bahkan kami berharap nagari Sariak Laweh dapat dijadikan sebagai desa binaan, karena dengan dijadikan sebagai desa binaan nagari Sariak Laweh bisa lebih diperhatikan oleh pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk pengembangan-pengembangan berikutnya,” ungkapnya.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para petani di Nagari Sariak Laweh dapat secara bertahap mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan beralih ke pertanian yang lebih ramah lingkungan, berkelanjutan, serta berbiaya lebih efisien.
Editor : Marjeni Rokcalva