Fraksi PAN Pembangunan, melalui juru bicaranya, Irman, menyampaikan, penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah baik itu APBD awal maupun APBD Perubahan, merupakan rutinitas pemerintahan yang setiap tahun dijalankan bersama untuk itu, Fraksi Amanat Nasional Pembangunan berharap APBD Kota Bukittinggi yang merupakan pedoman pendapatan dan pembelanjaan daerah dapat direncanakan, disusun, dibahas dan dilaksanakan oleh seluruh pihak dengan lebih baik dengan tujuan semata mata untuk kesejahteraan masyarakat.
Fraksi Nasdem PKB, yang diwakili Zulhamdi Nova Candra, menyampaikan, memperhatikan realisasi pendapatan daerah semester I Tahun 2024 antara lain pendapatan pajak daerah 41.54% dan pendapatan retribusi daerah 32.11%. Angka ini cukup mengkhawatirkan, sehingga timbul pertanyaan apakah di semester II dapat terealisasi dengan baik.
"Selanjutnya untuk belanja daerah fraksi Nasdem-PKB juga minta kepada OPD untuk menyisir kembali belanja yang sudah direncanakan sehingga dalam pembahasan nanti, dapat lebih mengoptimalkan APBD Perubahan ini," ungkapnya.
Fraksi Golkar, diwakili Syafril, menyampaikan, pertanyaan terkait adanya penambahan pendapatan daerah dan belanja daerah. Sektor apa saja yang membuat terjadinya penambahan belanja dan peningkatan PAD ini. Kemudian, faktor apa yang menyebabkan penurunan dalam pembiayaan.
"Kami juga banyak mendapat pertanyaan tentang koperasi saayun salangkah, yang membuat seluruh anggota nya tidak nyaman dan rela uangnya ditarik tiap bulan, karena pengurus tidak bertanggung jawab sampai saat ini, jangan lindungi pengurus bersalah, buktikan ke anggota kalau memang ia bersalah dengan naikan ke kasus hukum atau bubarkan koperasi ini dan segera bayar uang seluruh anggotanya," ungkapnya.( Yus)
Editor :