BATANG KAPAS - Bila tak ada aral melintang, Insya Allah Dekan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Padang (UNP) Prof. Dr. Ermanto, S.Pd., M.Hum. atau juga dikenal dengan nama pena Ermanto Tolantang bakal dilewakan menjadi Datuak Rajo Melanggang kaum Suku Sikumbang Ketek Tuik Koto Gunung Kp Baru, Kecamatan Padang Kapas, Pesisir Selatan.
Prosesi melewakan datuk ini akan dilakukan Rumah Gadang Suku Sikumbang Ketek Nagari Tuik IV Koto Mudiak Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar, Sabtu, 27 September 2025.
Lelaki yang dikenal sebagai guru besar/pakar linguistik UNP ini, seperti punya gelar lengkap sebagai anak nagari dan tokoh pendidikan di Minangkabau ini. Tak hanya sebagai profesor, Ermanto juga aktif menggawangi dunia penerbitan dan media online. Ia tercatat sebagai Ketua Dewan Redaksi Media Siber Beritaminang.com dan Penasehat Redaksi Majalah Universitas Negeri Padang.
Karya terakhir yang baru saja diluncurkan bersama Tim --Krismadinata, Ph.D, Dr.Amril Amir, M.Pd Dt Lelo Basa dan Dr. Havid Ardi, M.Hum Dt Rangkayo Mulia Guci -- berupa aplikasi Kamus Pepatah Minangkabau yang bisa didownload di googla play store ini, dinilai banyak membantu dalam memahami pepatah Minang baik oleh orang Minang sendiri maupun orang luar Minang.
Profil Lengkap Prof. Dr. Ermanto, S.Pd., M.Hum Datuak Rajo Malenggang

Ia dikenal sebagai pakar linguistik/akademisi dan penulis Indonesia. Ia merupakan Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang (UNP) periode 2019—2023 dan periode 2023–2028.
Ia dilantik oleh Rektor UNP Prof. Ganefri, Ph.D. menjadi Dekan FBS Universitas Negeri Padang periode 2019—2023 pada Selasa, 30 Juli 2019 di Auditorium UNP Air Tawar Padang. Ia sebelumnya adalah Wakil Dekan I FBS UNP periode 2016—2019.[1] Sebelumnya pernah menjabat sebagai Koordinator Program Studi Sastra Indonesia FBS UNP periode 2010-2012, Wakil Dekan 1 FBS UNP periode 2012–2016.
Karya-Karya
Selain sebagai akademisi Ermanto juga memiliki nama pena yang dikenal sebagai Ermanto Tolantang. Ia juga merupakan penulis novel dari Tujuh Cinta Si Anak Kampung yang terbit pada tahun 2014, novel Sansai yang terbit tahun 2018, dan novel ketiganya yang berjudul Rindu Banda Sapuluah yang diterbitkan oleh Penerbit Pustaka Tunggal Jakarta pada bulan Juli 2019.
Editor : Marjeni Rokcalva