Perspektif perkalian positif dan negatif dapat dimanfaatkan untuk memahami makna frasa yang bermuatan fitur makna positif dan negatif. Dalam ilmu Matematika, dijelaskan bahwa positif dikali positif adalah positif; positif dikali negatif adalah negatif; negatif dikali positif adalah negatif; negatif dikali negatif adalah positif. Prinsip perkalian positif dan negatif dapat direfleksikan (dicerminkan) ke dalam bahasa Indonesia.
Berdasarkan hal itu, dapat dikatakan bahwa kata 'iya' berfitur 'positif' dan kata 'tidak' berfitur 'nagatif'. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa frasa 'iya terhadap/untuk iya' adalah iya (positif); frasa 'iya terhadap/untuk tidak' adalah tidak' (negatif); frasa 'tidak terhadap/untuk iya' adalah tidak' (negatif); tidak terhadap/untuk tidak' adalah iya' (positif). Artinya, secara filosofi jika mengatakan 'iya untuk hal yang iya' berarti memiliki makna iya (positif); jika mengatakan 'iya untuk hal yang tidak iya berarti memiliki makna tidak iya (negatif); jika mengatakan 'tidak untuk hal yang iya berarti memiliki makna tidak iya (negatif); jika mengatakan 'tidak untuk hal yang tidak iya berarti memiliki makna iya (positif).
Secara nyata, apa maksudnya pernyataan 'iya untuk hal yang iya' berarti memiliki makna iya (positif). Jika kata 'sangat' bermakna positif dan kata 'baik, benar, hemat, bagus' bermakna positif, maka frasa sangat baik, sangat benar, sangat hemat, sangat bagus' akan tetap bermakna positif.
Selain itu, apa maksudnya pernyataan 'iya untuk hal yang tidak iya (negatif) berarti memiliki makna tidak iya (negatif). Jika kata 'sangat' bermakna positif dan kata 'jelek, kotor, rendah, malas' bermakna negatif, maka frasa sangat jelek, sangat kotor, sangat rendah, sangat malas' akan tetap bermakna negatif.Berikutnya, apa maksudnya pernyataan 'tidak untuk hal yang iya berarti memiliki makna tidak iya (negatif). Jika kata 'tidak' bermakna negatif dan kata 'baik, benar, hemat, bagus' bermakna positif, maka frasa tidak baik, tidak benar, tidak hemat, tidak bagus' akan bermakna negatif.
Demikian pula, apa maksudnya pernyataan'tidak untuk hal yang tidak iya berarti memiliki makna iya (positif)'. Jika kata 'tidak' bermakna negatif dan kata 'jelek, kotor, rendah, malas' bermakna negatif, maka frasa tidak jelek, tidak kotor, tidak rendah, tidak malas' akan bermakna positif.
Tuan dan Puan yang budiman. Dengan demikian kata yang bermakna negatif dan tampil di depan kata yang bermakna positif maka maknanya adalah negatif seperti 'tidak baik, tidak bagus, tidak benar, tidak hemat' dan seterusnya. Demikian pula kata yang bermakna negatif dan tampil di depan kata yang bermakna negatif maka maknanya adalah positif seperti 'tidak jelek, tidak kotor, tidak rendah, tidak malas' dan seterusnya.