IKLAN KUPING KANAN PASISI 12
IKLAN POSISI 13

Wawako Elzadaswarman Tutup Satu Nagari Satu Event Tahun 2025 di Nagari Parambahan

Wawako Elzadaswarman Tutup Satu Nagari Satu Event Tahun 2025 di Nagari Parambahan
Wawako Elzadaswarman Tutup Satu Nagari Satu Event Tahun 2025 di Nagari Parambahan
PT GITO PERDANA SEJAHTERA

PAYAKUMBUH - Dari 10 Nagari yang ada di Kota Payakumbuh, Nagari Parambahan menjadi penutup pelaksanaan program Satu Nagari Satu Event untuk tahun 2025.

Kegiatan yang digelar di Kantor KAN Parambahan, Minggu (02/11/2025) itu mengangkat tema “Mangombang Siriah”, sebuah tradisi adat Minangkabau yang sarat makna penghormatan antar keluarga.

Wakil Wali Kota Payakumbuh Elzadaswarman mengatakan, pelaksanaan kegiatan di Parambahan merupakan event terakhir dari sepuluh nagari yang berpartisipasi dalam program tersebut sepanjang tahun 2025.

“Event ini menjadi penutup untuk tahun 2025. Seluruh rangkaian kegiatan nantinya akan berpuncak pada perayaan Payakumbuh Barolek Godang saat HUT Kota Payakumbuh pada Desember mendatang,” kata Wawako Elzadaswarman.

Ia menuturkan, program Satu Nagari Satu Event menjadi wadah penting dalam menjaga dan memperkuat pelestarian adat serta budaya lokal di tengah derasnya arus modernisasi.

“Kita berharap kegiatan ini tidak berhenti hanya pada seremonial. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya harus benar-benar melekat dan tumbuh dalam kehidupan masyarakat,” ujarnya.

Advertisement
BANNER POSISI 14
Scroll kebawah untuk lihat konten
Elzadaswarman juga menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam kegiatan adat dan kebudayaan di nagari. Menurutnya, pelestarian adat akan terus hidup jika diwariskan dan dipraktikkan oleh generasi penerus.

“Anak-anak nagari harus memahami nilai-nilai adat sebagai pedoman dalam berperilaku, bersosialisasi, dan membangun kehidupan bermasyarakat yang beradab,” tambahnya.

Tradisi Mangombang Siriah yang ditampilkan masyarakat Parambahan menggambarkan prosesi adat dalam meminang. Dalam tradisi itu, keluarga perempuan menyambut kedatangan rombongan pihak laki-laki dengan tata cara adat yang dijalankan turun-temurun, mulai dari penyambutan tamu, penyampaian kata adat, hingga penyerahan sirih sebagai penghormatan dan penerimaan.

Ketua KAN Parambahan, W. Dt. Tamarajo, mengatakan, pelaksanaan tradisi tersebut merupakan bentuk pelestarian nilai-nilai adat Minangkabau yang mengajarkan kesopanan dan penghormatan antar keluarga.

Editor : Medio Agusta
IKLAN POSISI 15
Bagikan

Berita Terkait
AMSI MEMBER
Terkini
BANNER POSOSI 5
IKLAN LAYANAN MASYARAKAT SAMPAH