Penulis: HARRIS SUYATA | Editor: Marjeni Rokcalva
SELEPAS Ashar, pedagang pabukoan (menu berbuka-red) sudah memenuhi lapak yang tersedia pada tenda berukuran 6 x 12 meter persegi. Tenda ini menampung kurang lebih 20 pedagang. Mereka merupakan warga Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Padang Panjang Barat (PPB).
Tenda ini persis di depan Kantor Lurah Pasar Baru yang menggambarkan dukungan pemerintah kelurahan, LPM dan Karang Taruna atas keberadaan Pasa Pabukoan Pasar Baru itu. Berdagang menu takjil setiap bulan Ramadan oleh warga setempat sudah menjadi tradisi sejak empat tahun lalu.
Mereka menjual beraneka menu takjil, seperti es buah, kue basah, gorengan, beragam lauk dan sejumlah makanan tradisional. Harganya pun terjangkau.
Elva (43) pedagang kue basah menjual rata-rata dagangannya dengan harga Rp1.000-Rp2000. Lalu Rini (34) penjual sup buah seharga Rp10.000 per gelas, es teller Rp7 000, dan pepaya santan Rp5.000. Sedangkan Yanuar (49) pedagang ikan bakar dan ayam bakar mematok harga Rp15.000-Rp18.000.
"Ikan bakar ada yang Rp15.000, kalau ukuran besar Rp40.000. Biasanya rata-rata penjualan per hari Rp300.000," kata Yanuar yang kerap dipanggil Uncu.
Ketua LPM Pasar Baru, Susi Lestari mengatakan, fasilitasi Pasa Pabukoan ini ada berkat kerjasama LPM dengan Karang Taruna. Lalu dukungan pemerintah kelurahan.
"Kita mengajukan izin kepada Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Disperdakop UKM), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Perhubugan dan Pol PP Damkar. Berdagang di Pasar Pabukoan ini sangat dinanti warga di sini agar bisa mendukung perekonomian mereka, mencukupi kebutuhan lebaran," sebutnya.
Hal yang sama disampaikan Lurah Pasar Baru, Donal Harmoko, S.H. Dia mendukung adanya Pasa Pabukoan yang diinisiasi warganya itu. Dirinya berharap pedagang ini bisa meraup keuntungan serta membantu mencukupi kebutuhan saat Lebaran.
"Semoga para pedagang maupun pembeli bisa menikmati adanya Pasa Pabukoan ini," tuturnya. (HARRIS SUYATA)
Komentar