Seperti diuraikan pada kajian sebelumnya, berdasarkan kajian morfologi derivasi dan morfologi infleksi (perspektif kajian morfologi yang lebih modern dalam kajian linguistik), pembentukan kata turunan haruslah menyatu padu dengan perspektif semantik pengimbuhan afiks tersebut. Artinya pengimbuhan afiks derivasi dalam bahasa-bahasa di dunia, pastilah mengakibatkan perubahan makna pada kata turunan tersebut.

Dalam jagat komunikasi berbahasa Indonesia, kita akan menemukan bentuk lingual 'pemakalah, pemotor, pemobil'. Jika berdasarkan kajian bentuk saja, bentuk lingual 'pemakalah, pemotor, pemobil' akan dipandang sebagai hasil turunan proses afiksasi 'pe + makalah, pe + motor, pe + mobil'. Lalu apa makna afiks peN- tersebut? Mungkinkah maknanya adalah 'orang yang makalah, orang yang motor, yang mobil'? Tentulah tidak. Untuk itu, proses morfologi yang dialaminya bukanlah proses afiksasi 'peN- + makalah, peN- + motor, peN- + mobil'.

Pada konteks nomina tersebut, afiks derivasi peN- tersebut memiliki makna agen yakni orang yang sesuai bentuk dasarnya. Untuk proses morfologi penurunan nomina agen 'pemakalah, pemotor, pemobil', bentuk dasarnya bukanlah nomina. Nomina agen pastilah diturunkan dari verba tindakan atau dari klausa tindakan dengan pengimbuhan afiks peN-. Dengan alasan itu, maka proses morfologi derivasi penurunan nomina agen 'pemakalah, pemotor, pemobil' adalah pengimbuhan afiks derivasi peN- + menyajikan makalah, pengimbuhan afiks derivasi peN- + mengendarai motor, pengimbuhan afiks derivasi peN- + mengendarai mobil.

Bagaimana dengan frekuensi penggunaan nomina agen 'pemakalah, pemotor, pemobil' tersebut dalam jagat komunikasi berbahasa Indonesia? Berdasarkan penelusuran melalui aplikasi korpus data seperti webcorp.org.uk,ditemukan penggunaannnya seperti pada contoh berikut.

1. Sebelum pemakalah membicarakan tentang evolusi atau perkembangan dalam bunyi bahasa Arab, terlebih ....
2. Berdasarkan uraian singkat di atas, pemakalah ingin mengupas lebih jauh dalam makalah ini dengan tema "Problematika ....
3. Kecelakaan itu disebabkan pemotor yang menerobos lampu merah.
4. Akhirnya, pemotor itu menabrak sebuah mobil dan mengakibatkan warga geram serta ngamuk ....
5. Kemudian pemobil tersebut memundurkan mobilnya untuk menata parkir.
6. Aksi pemobil yang nekat menerobos tenda hajatan membuat para tamu undangan geram.
Informasi tambahan adalah berdasarkan aplikasi korpus data seperti webcorp.org.uk,WebCorp berhasil mengakses 39 halaman web dan menghasilkan 335 konkordansi tentang nomina agen pemakalah; WebCorp berhasil mengakses 50 halaman web dan menghasilkan 316 konkordansi tentang nomina agen pemotor; WebCorp berhasil mengakses 47 halaman web dan menghasilkan 142 konkordansi tentang nomina agen pemobil.

Sesuai dengan contoh data alamiah dalam jagat komunikasi berbahasa Indonesia tersebut, makna nomina agen 'pemakalah, pemotor, pemobil' yang sesuai dengan proses morfologi derivasi tersebut adalah pemakalah adalah orang yang menyajikan makalah; pemotor adalah orang yang mengendarai motor; pemobil adalah orang yang mengendarai mobil.

Bagaimana dengan nomina 'pesepeda'? Apakah nomina ini sebagai nomina agen atau sebagai nomina aktor? Jika kita melihat berdasarkan proses morfologi derivasi (pasti mempertimbangkan makna), proses morfologi penurunan nomina 'pesepeda' adalah afiks derivasi per-/ + bersepeda. Maknanya adalah orang yang bersepeda sebagai nomina aktor dari verba perbuatan 'bersepeda'.

Kenapa proses morfologi derivasi penurunan nomina 'pemotor, pemobil' berbeda dengan proses morfologi derivasi penurunan nomina 'pesepeda'? Hal ini karena bentuk dasar verba perbuatan 'bersepeda' sudah lazim dalam jagat komunikasi berbahasa Indonesia. Verba perbuatan 'bermotor, bermobil' tidak ada dalam jagat komunikasi berbahasa. Bentuk yang lazim adalah klausa tindakan 'mengendarai motor, mengendarai mobil sehingga menurunkan nomina agen 'pemotor, pemobil' tersebut. Terima kasih.