Tuan dan Puan dalam ketatanegaraan kita mengenal suatu pasal yang berbunyi "Kekuasaan Kepala Negara Tidak Tak Terbatas". Frasa 'tidak tak terbatas' ini sering membingungkan dan terasa terlalu rumit. Mari kita pahami frasa 'tidak tak terbatas' dari tinjauan ilmu bahasa. Pada materi kajian bahasa (4) sebelumnya, dijelaskan adanya perspektif perkalian positif dan negatif untuk memahami makna frasa yang bermuatan fitur makna positif dan negatif. Salah satu pemahaman adalah bahwa fitur negatif dikali fitur negatif hasilnya adalah fitur positif.
Hal yang terlebih dahulu dipahami adalah bahwa frasa 'tidak tak terbatas' terbentuk melalui dua proses pembentukan frasa berikut ini. Pertama, pembentukan frasa 'tak terbatas' dari kata 'tak' yang berfitur makna 'negatif' dengan kata 'terbatas' yang berfitur makna negatif sehingga hasilnya adalah frasa berfitur makna positif (tak terbatas = bebas). Kata 'bebas' adalah berfitur makna 'positif'.
Kedua, pembentukan frasa 'tidak tak terbatas' dari kata 'tidak' yang berfitur makna 'negatif' dengan kata 'tak terbatas' yang berfitur makna positif (bebas) sehingga hasilnya adalah frasa berfitur makna negatif kembali (tidak tak terbatas = terbatas). Kata 'terbatas' adalah berfitur makna 'negatif'. Jadi, frasa 'tidak tak terbatas ' adalah sama maknanya dengan kata 'terbatas' berfitur makna 'negatif'.
Bertolak dari hal tersebut, dapat pula dipahami berbagai makna tuturan yang bermuatan filsafat seperti 'tidak percaya untuk tidak percaya', 'tidak ingin untuk tidak ingin', 'tidak setuju untuk tidak setuju'. Untuk memahami fenomena frasa-frasa tersebut, ikutilah uraian berikut ini.
Berkaitan dengan kajian tuturan 'tidak percaya untuk tidak percaya', dapat diuraikan beberapa pemikiran yakni (1) percaya (positif) untuk percaya (positif) yang maknanya adalah percaya (positif); (2) percaya (positif) untuk tidak percaya (negatif) yang maknanya adalah tidak percaya (negatif); (3) tidak percaya (negatif) untuk percaya (positif) yang maknanya adalah tidak percaya (negatif); (4) tidak percaya (negatif) untuk tidak percaya (negatif) yang maknanya adalah percaya (positif).
Secara sederhana hal tersebut dapat dipahami bahwa ketika seseorang percaya atas hal percaya, berarti seseorang itu menyatakan suatu hal percaya. Ketika seseorang percaya atas hal tidak percaya, berarti seseorang itu menyatakan tidak percaya. Ketika seseorang tidak percaya atas hal percaya, berarti seseorang itu menyatakan tidak percaya. Ketika seseorang tidak percaya atas hal tidak percaya, berarti seseorang itu menyatakan percaya tentang sesuatu hal.
Berikutnya berkaitan dengan kajian tuturan 'tidak ingin untuk tidak ingin', dapat diuraikan beberapa pemikiran yakni (1) ingin (positif) untuk ingin (positif) yang maknanya adalah ingin (positif); (2) ingin (positif) untuk tidak ingin (negatif) yang maknanya adalah tidak ingin (negatif); (3) tidak ingin (negatif) untuk ingin (positif) yang maknanya adalah tidak ingin (negatif); (4) tidak ingin (negatif) untuk tidak ingin (negatif) yang maknanya adalah ingin (positif).
Penjelasan di atas dapat dipahami bahwa ketika seseorang ingin atas hal ingin, berarti seseorang itu menyatakan suatu keinginan. Ketika seseorang ingin atas hal tidak ingin, berarti seseorang itu menyatakan tidak ingin. Ketika seseorang tidak ingin atas hal ingin, berarti seseorang itu menyatakan tidak keinginan. Ketika seseorang tidak ingin atas hal tidak ingin, berarti seseorang itu menyatakan keinginannya tentang sesuatu hal.
Selain itu, berkaitan dengan kajian tuturan 'tidak setuju untuk tidak setuju', dapat diuraikan beberapa pemikiran yakni (1) setuju (positif) untuk setuju (positif) yang maknanya adalah setuju (positif); (2) setuju (positif) untuk tidak setuju (negatif) yang maknanya adalah tidak setuju (negatif); (3) tidak setuju (negatif) untuk setuju (positif) yang maknanya adalah tidak setuju (negatif); (4) tidak setuju (negatif) untuk tidak setuju (negatif) yang maknanya adalah setuju (positif).
Hal di atas dapat dipahami pula bahwa ketika seseorang setuju atas hal setuju, berarti seseorang itu menyatakan persetujuan. Ketika seseorang setuju atas hal tidak setuju, berarti seseorang itu menyatakan tidak persetujuan. Ketika seseorang tidak setuju atas hal setuju, berarti seseorang itu menyatakan tidak persetujuan. Ketika seseorang tidak setuju atas hal tidak setuju, berarti seseorang itu menyatakan persetujuan tentang sesuatu hal.
Komentar