PADANG PANJANG - Upaya memperkuat kualitas sumber daya manusia di Kota Padang Panjang kembali mendapat perhatian serius dari Wali Kota Hendri Arnis. Dalam sepekan terakhir, dua program besar resmi diluncurkan, yakni Sekolah Keluarga serta Makan Bergizi Gratis (MBG). Keduanya menyasar aspek paling mendasar dalam pembangunan: keluarga yang tangguh dan generasi muda yang sehat.
Rabu (17/9), bertempat di Pendopo Rumah Dinas, Wako Hendri bersama Ketua TP-PKK, Ny. Maria Feronika Hendri, meluncurkan Sekolah Keluarga. Program ini digagas Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPKBPPPA) berkolaborasi dengan TP-PKK. Sebanyak 80 peserta dari 16 kelurahan terpilih mengikuti tahap awal pelaksanaan.
Sekolah Keluarga ditujukan khusus bagi orang tua yang telah menikah dan memiliki anak. Mereka akan mendapatkan bekal pengetahuan seputar pola asuh, manajemen rumah tangga, hingga keterampilan praktis yang dapat memperkuat ketahanan keluarga. Pertemuan dijadwalkan rutin setiap Selasa selama dua bulan, dengan lokasi dipusatkan di kecamatan masing-masing.
Dalam sambutannya, Wali Kota Hendri menegaskan bahwa keluarga merupakan fondasi utama pembangunan bangsa. Dari lingkungan keluarga lahir pemimpin, cendekiawan, ulama, dan pekerja keras yang menentukan arah masa depan. “Jika keluarga kuat, maka bangsa pun kuat. Karena itu, Sekolah Keluarga hadir untuk menyiapkan generasi yang lebih baik,” ucapnya.

Kepala DSPPKBPPPA, Osman Bin Nur, menyebut bahwa orang tua dipandang sebagai sasaran paling tepat. Melalui pembinaan, peserta akan memperoleh tambahan wawasan sehingga mampu menjadi teladan bagi anak-anak mereka di rumah.
Dua hari sebelumnya, Senin (15/9), Wako Hendri juga meresmikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Komplek SMPN 3 Kelurahan Ekor Lubuk. Program perdana ini menjadi tonggak baru dalam meningkatkan mutu pendidikan sekaligus menurunkan angka stunting dan gizi buruk di Padang Panjang.
Pelaksanaan MBG pada tahap awal mencakup tiga kelurahan, yakni Ekor Lubuk, Sigando, dan Ganting. Sasaran penerimanya cukup luas, mulai dari siswa PAUD hingga SMA, santri pesantren, ibu hamil, balita, hingga lansia melalui layanan posyandu. Makanan bergizi diberikan setiap Senin sampai Jumat.
“Alhamdulillah, ini pecah telur kita. MBG bukan hanya soal makanan gratis, tetapi memastikan anak-anak sehat, bersekolah dengan nyaman, dan tumbuh tanpa kesenjangan,” kata Hendri saat menyerahkan hidangan simbolis kepada siswa SMPN 3 dan ibu hamil.
Editor : Armed






