IKLAN KUPING KANAN PASISI 12
IKLAN POSISI 13

Reformasi Agraria dan Kedaulatan Pangan jadi Perhatian Jelang Kongres V SPI di Jambi

Ilustrasi
Ilustrasi
PT GITO PERDANA SEJAHTERA

JAKARTA - Serikat Petani Indonesia (SPI) akan menggelar Kongres Nasional V sebagai momen strategis untuk memperkuat perjuangan petani Indonesia dalam mewujudkan reforma agraria sejati dan kedaulatan pangan nasional. Mengangkat tema “Menggalang Persatuan Politik dan Ekonomi Kerakyatan untuk Memperjuangkan Reforma Agraria dan Kedaulatan Pangan Menuju Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”, kongres ini akan berlangsung di Jambi pada 20–25 Juli 2025.

Ketua Umum SPI Henry Saragih menegaskan bahwa Kongres V ini merupakan titik konsolidasi penting dalam sejarah gerakan tani Indonesia. “Kami menyerukan persatuan politik dan ekonomi kerakyatan untuk melawan ketimpangan agraria dan krisis pangan yang mengancam kedaulatan rakyat. Kongres ini bukan sekadar forum organisasi, tapi panggilan perjuangan untuk mengubah sistem yang selama ini tak berpihak kepada petani,” tegas Henry.

Lebih lanjut, Henry menyatakan bahwa negara harus hadir dalam perjuangan rakyat. “Kami mengundang langsung Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, serta para pejabat negara yang bertanggung jawab di bidang pertanian, agraria, dan pembangunan desa. Kehadiran mereka bukan sekadar seremonial, tetapi bentuk komitmen nyata untuk mendengar suara petani dan mendukung perjuangan reforma agraria sejati dan kedaulatan pangan,” serunya.

Undangan resmi telah dikirimkan kepada Presiden, Menko bidang Pangan, Menteri ATR/BPN, Menteri Pertanian, Menteri Kehutanan, Menteri Desa, Menteri Transmigrasi, Kepala Badan Pangan Nasional, hingga BULOG.

Lima Hari, Lima Agenda Strategis

Advertisement
BANNER POSISI 14
Scroll kebawah untuk lihat konten
Rangkaian Kongres V SPI dimulai sejak 20 Juli 2025 dengan Musyawarah Petani Muda dan Petani Perempuan yang akan melibatkan berbagai organisasi rakyat. Pada 21 Juli, digelar Musyawarah Koperasi Petani Indonesia yang rencananya akan dihadiri oleh Wakil Menteri Koperasi RI.

Pembukaan resmi Kongres dijadwalkan pada 22 Juli, dilanjutkan dengan rapat-rapat komisi dan pleno hingga 24 Juli. Sebagai penutup, 25 Juli akan menjadi hari khusus Pertemuan Petani Transmigran, yang akan membahas isu-isu khusus dalam konteks perpindahan dan akses lahan produktif.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) SPI Sumatra Barat, Rustam Efendi, menyatakan pihaknya siap berpartisipasi aktif dalam Kongres V.

“Kami dari SPI Sumatra Barat akan mengirimkan delegasi yang terdiri dari petani muda, perempuan, dan kader koperasi. Ini adalah bentuk komitmen kami dalam memperkuat gerakan dari bawah,” ujar Rustam.

Rustam juga menekankan pentingnya kongres ini sebagai momentum strategis bagi perjuangan petani di daerah. “Sumatra Barat saat ini menghadapi banyak persoalan agrarian, dari konflik lahan dengan korporasi besar hingga akses terhadap tanah untuk pertanian rakyat. Situasi ini tidak bisa dibiarkan. Kongres ini akan menjadi ruang menyatukan sikap dan memperkuat solidaritas petani seluruh Indonesia,” katanya.

Editor : Marjeni Rokcalva
IKLAN POSISI 15
Bagikan

Berita Terkait
AMSI MEMBER
Terkini
BANNER POSOSI 5
IKLAN LAYANAN MASYARAKAT SAMPAH