PADANG - Bulan Ramadhan tahun ini adalah nikmat Allah bagi kita yang bisa bertemu dan beribadah dalam bulan Ramadhan. Ramadhan adalah pelatihan yang berlangsung lama dan dilaksanakan selama satu bulan setiap tahun.
Demikian disampaikan oleh Rektor Universitas Negeri Padang Krismadinata, Ph.D. dalam sambutannya pada kegiatan Subuh Mubarak yang dilaksanakan pada Jumat (28/2) bertempat di Masjid Raya Al-Azhar Kampus UNP Air Tawar Padang.
Pada kesempatan itu, Rektor Krismadinata, Ph.D. menyampaikan terima kasih kepada Ustaz Dr. Muhammad Kosim, M.A., dosen UIN Imam Bonjol Padang sebagai penceramah pada kegiatan Subuh Mubarak yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Pendidikan pada pagi ini.
Kegiatan Subuh Mubarak yang diselenggarakan setiap Jumat pagi dihadiri oleh Rektor, Wakil Rektor, Kepala Lembaga, Direktur, Dekan, Direktur Sekolah, Wakil Dekan, Wakil Wakil Direktur, Kepala Departemen, Koordinator Program Studi, Kepala UPT, mahasiswa, dan sivitas akademika Universitas Negeri Padang.
Ustaz Dr. Muhammad Kosim, M.A. dengan topik ceramahnya "Ramadhan Madrasah Takwa" menyampaikan bahwa tradisi ulama-ulama Islam terdahulu hingga sekarang adalah menulis dan menulis terutama menulis buku.
"Ramadhan itu dapat dilihat dari berbagai perspektif. Dalam perspektif Ilmu Pendidikan, Ramadhan adalah madrasah dalam artian sebagai tempat pendidikan," tambah Ustaz Dr. Muhammad Kosim, M.A.Lebih lanjut Ustaz Dr. Muhammad Kosim, M.A. menjelaskan yang paling mulia itu adalah manusia, malaikat dan setelah itu adalah hewan, tumbuhan, serta benda mati.
"Manusia setelah dilahirkan harus dididik maka oleh karena itu dalam kehidupan manusia diperlukan pendidikan. Walaupun manusia itu adalah makhluk yang paling mulia namun manusia juga bisa jatuh pada level seperti binatang bahkan jauh rendah atau lebih sesat dari binatang," tukuk Ustaz Dr. Muhammad Kosim, M.A.
Pada kesempatan itu Ustaz Dr. Muhammad Kosim, M.A. juga mengemukakan bahwa manusia sebagai makhluk yang mulia namun bisa juga jatuh seperti menjadi benda mati, misalnya manusia yang keras hatinya seumpama batu yang keras karena tidak bisa menerima kebenaran. (ET)
Editor : Ermanto