DHARMASRAYA - Masyarakat Nagari Lubuk Karak Kecamatan Sembilan Koto, Ahad (25/08), bersuka ria turun ke sungai untuk menangkap ikan beramai-ramai. Ya, hal ini lantaran ikan-ikan di Lubuk Larangan Sungai Batang Momong yang berada di wilayah itu sudah boleh dipanen.
Kegiatan panen ikan di lubuk larangan ini sudah menjadi tradisi yang terus dipelihara oleh masyarakat setempat. Di samping untuk menjaga kelestarian sungai, kegiatan ini juga menjadi cara masyarakat dalam memelihara silaturahim. Bagaimana tidak, melalui kegiatan panen ikan di lubuk larangan ini, masyarakat dapat saling berbaur dalam kebersamaan.
Menurut salah seorang tokoh masyarakat Lubuk Karak, Yusriadi Dt Gindo Tantua, panen ikan di aliran Sungai Batang Momong ini dilakukan di tiga lubuk, yakni Lubuk Beringin, Lubuk Durian dan Lubuk Ketek. Jika ditotal, sudah lebih dari satu ton ikan telah dipanen dalam kesempatan kali ini.
"Panen lubuk larangan ini kami lakukan dua sampai tiga tahun sekali, tergantung banyak ikan yang berkembang dalam Sungai Batang Momong," ujarnya.
Panen ikan di Lubuk Larangan Sungai Batang Momong ini, imbuh Yusriadi, dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama, dengan mengadakan acara mancing mania. Dimana masyarakat yang menjadi peserta, membayar insert Rp 50 ribu perorang. Kemudian tahap kedua, melakukan tangkap ikan massal oleh masyarakat, dengan menggunakan alat-alat tradisional seperti panah, jaring dan jala.
"Jadi, disamping untuk meningkatkan silaturahim antar masyarakat, kegiatan panen ini juga ditujukan untuk menambah kas nagari, demi menunjang kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di Nagari. Seperti diantaranya untuk pembangunan rumah ibadah dan penyelenggaraan alek nagari," tuturnya.Sementara itu, pemerintah daerah Kabupaten Dharmasraya melalui Dinas Pangan dan Perikanan sangat mengapresiasi masyarakat Lubuk Karak yang telah ikut berpartisipasi menjaga kelestarian sungai di wilayah itu.
"Lubuk Larangan adalah kearifan lokal yang harus tetap tergaja agar ikan-ikan endemik di perairan sungai tetap lestari dan tidak punah di habitat aslinya," ujar Kepala Bidang Perikanan Dispakan.
(Hms/MR) Editor : Berita Minang