IKLAN KUPING KANAN PASISI 12
IKLAN POSISI 13

RDP Dengan Dinas Ketapang,Komisi B DPRD Payakumbuh Soroti 2 Persoalan Utama Yang Dihadapi

Komisi B DPRD Kota Payakumbuh menggelar rapat dengar pendapat dengan Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kota Payakumbuh pada Senin (10/02/2025).
Komisi B DPRD Kota Payakumbuh menggelar rapat dengar pendapat dengan Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kota Payakumbuh pada Senin (10/02/2025).
PT GITO PERDANA SEJAHTERA

PAYAKUMBUH - Komisi B DPRD Kota Payakumbuh menggelar rapat dengar pendapat dengan Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kota Payakumbuh pada Senin (10/02/2025).

Dalam pertemuan ini, Komisi B menyoroti dua persoalan utama yang dihadapi, yakni tingginya konsumsi beras serta penggunaan pestisida yang berlebihan pada bahan pangan.

Pertemuan itu dihadiri oleh anggota Komisi B, di antaranya Ryan Made Hanesty, Nasmi, Ainul Farhan J, dan Wirianto Dt. Paduko Baso Marajo.

Sementara itu, dari pihak dinas hadir Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Payakumbuh, Edvidel Arda, yang memaparkan berbagai kendala yang dihadapi dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan di daerah tersebut.

Salah satu isu yang menjadi perhatian Komisi B adalah ketergantungan masyarakat pada beras sebagai makanan pokok.

Menurut data Dinas Ketapang, skor pola makan masyarakat Payakumbuh pada tahun 2024 hanya mencapai 87,7 persen dari angka ideal 100 persen. Hal ini disebabkan rendahnya konsumsi sayur, buah, dan kacang-kacangan.

Advertisement
BANNER POSISI 14
Scroll kebawah untuk lihat konten
Ryan Made Hanesty menilai kebiasaan masyarakat yang menjadikan nasi sebagai sumber karbohidrat utama memang sulit diubah. Namun, ia menekankan pentingnya sosialisasi agar masyarakat mulai beralih ke pangan lokal seperti jagung dan singkong.

"Ini bukan soal menghilangkan nasi dari pola makan, tapi bagaimana kita bisa perlahan-lahan mengurangi ketergantungan terhadap beras dan mulai memanfaatkan pangan lokal lainnya," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Payakumbuh, Edvidel Arda, menegaskan bahwa pihaknya akan terus menggencarkan edukasi ke berbagai lapisan masyarakat agar diversifikasi pangan bisa diterapkan secara luas.

"Perubahan pola konsumsi memang membutuhkan waktu, tapi dengan pendekatan yang tepat, kami optimistis masyarakat bisa mulai mengurangi ketergantungan pada beras dan beralih ke sumber pangan lain yang lebih beragam," katanya.

Editor : Medio Agusta
IKLAN POSISI 15
Bagikan

Berita Terkait
AMSI MEMBER
Terkini
BANNER POSOSI 5
IKLAN LAYANAN MASYARAKAT SAMPAH