Ke depan, Disnakerperin Kota Payakumbuh berkomitmen untuk terus memfasilitasi pelatihan-pelatihan sejenis yang menekankan aspek inovasi, keberlanjutan, dan pemberdayaan berbasis potensi lokal.
"Dengan begitu, geliat industri kreatif di Payakumbuh diharapkan mampu tumbuh secara inklusif dan memberikan dampak nyata terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Lebih lanjut dijelaskan Kabid Perindustrian Elya Harmi, pelatihan yang berlangsung selama empat hari ini merupakan lanjutan dari pelatihan dasar yang telah dilakukan sebelumnya.
Materi yang diberikan meliputi pengenalan bahan alami, teknik pembuatan motif ecoprint yang artistik, hingga pengembangan produk seperti tas, jilbab, syal, dan home decor berbahan dasar ecoprint.
Program ini mendapat sambutan positif dari para peserta yang sebagian besar merupakan pelaku usaha kecil, ibu rumah tangga, dan anggota kelompok usaha perempuan.
Salah satu peserta Roni Fitra, mengaku senang bisa kembali mengikuti pelatihan lanjutan setelah sebelumnya mengikuti pelatihan dasar ecoprint tahun lalu.
“Dulu saya baru mengenal dasarnya, sekarang jadi tahu bagaimana membuat produk yang punya nilai jual. Saya ingin menjadikan ini sebagai usaha rumahan yang bisa menambah penghasilan,” pungkasnya.( Do)
Editor : Medio Agusta