Penulis: Irfan F | Editor: Marjeni Rokcalva
Batusangkar - Hasil Rapat Kerapatan Adat Nagari (KAN) dengan pengurus Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Tanah Datar beberapa waktu yang lalu di Emersia Hotel Batusangkar yang mengusulkan Niniak Mamak Masuk Sekolah kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Tanah Datar, dimana selama ini anak kemenakan terkhusus untuk pembelajaran Budaya Alam Minangkabau (BAM) diajarkan oleh guru sekolah, terkadang guru ini tidak berasal dari daerah dimana tempat ia mengajar sehingga belum mencerminkan Adat Salingka Nagari.
Kedepan melalui Dinas Pendidikan Tanah Datar, kami mengusulkan untuk membuat program niniak mamak masuk sekolah dan ini betul-betul niniak mamak itu yang mengajarkan tentang adat Minangkabau kepada peserta didik disekolah, mengingat Tanah Datar Luhak Nan Tuo sebagai pusat adat dan budaya jadi diharapkan Tanah Datar itu harus menjadi yang terdepan terkait persoalan adat dan budaya di Minangkabau.
Hal itu disampaikan Sekretaris LKAAM Tanah Datar Hardi Siswan Datuak Marah Banso ketika bersilaturrahmi dengan Bupati Tanah Datar Eka Putra di rumah dinas komplek Indo Jolito Batusangkar, Selasa (30/03/2021).
Datuak Marah Banso berharap pembelajaran adat dan budaya Minangkabau ini masuk dalam kurikulum pembelajaran di Tanah Datar sehingga peserta didik dapat memahami adat dan budayanya sendiri.
Kepala Dinas Pendidikan Tanah Datar Riswandi mengatakan program Niniak Mamak Masuk Sekolah ini sedang dalam tahap persiapan silabus, kurikulum dan dibidang kebudayaan sudah dalam bentuk kegiatan namun ini masih terbatas. Kedepan pihak dinas pendidikan akan mendorong pihak sekolah untuk berkoordinasi dengan niniak mamak di nagari dimana sekolah berada untuk dijadikan narasumber.
Sementara itu Bupati Tanah Datar menyambut baik rencana ini dan mengusulkan untuk dapat dilaksanakan secara bertahap, dan meminta Dinas Pendidikan untuk dapat mengatur jadwalnya."Untuk pembelajaran ini kita coba satu jam satu minggu dan dimasukkan dalam pembelajaran muatan lokal, setelah itu nanti diadakan lomba terkait pembelajaran adat ini,"ujarnya.
Bupati Eka juga minta Dinas Pendidikan untuk menambah jam pelajaran agama di sekolah, karena menurutnya itu penting di samping pembelajaran adat dan mata pelajaran lainnya yang akan mencerdaskan peserta didik serta melahirkan peserta didik yang berkarakter.
Seperti pengalaman kecilnya yang dikisahkan Eka Putra yang mana ayahnya seorang Datuak (Niniak Mamak) dan Ibunya Aisyah, disaat Eka kecil kalau ada wirid Aisyah, dirinya selalu dibawa Ibunya, kalau ada acara-acara adat Eka juga sering dibawa ayahnya.
"Ayah saya ketua LKAAM di Kabupaten Sijunjung, dan saya juga pernah tinggal di rumah Idrus Hakimi, usai shalat Magrib ketika itu saya belajar adat, namun itu belum sempurna dan saat ini terasa begitu pentingnya pelajaran agama, adat dan budaya bagi generasi penurus,"kisahnya.
Bupati Eka Putra juga akan terus meningkatkan program tahfiz Al-qur'an demi mewujudkan Kabupaten Tanah Datar kabupaten tahfizh yang akan melahirkan para penghafal Alqur'an dan anak-anak Tanah Datar yang cerdas dan berkarakter.
Turut hadir saat silaturrahmi tersebut Kepala Dinas PMDPPKB Nofendril Dt. Mangkodo Sutan yang juga bendaharawan umum LKAAM Tanah Datar, Kadis Pendidikan Riswandi, Pengurus LKAAM Tanah Datar Arisno Dt. Andomo (Wakil Ketua I), Ir. Efendi Dt. Sidubalang (Wakil Ketua IV), Sy. Dt. Majo Indo (Koordinator Bidang Penyelesaian Sako dan Pusako), Hali Salni Dt. Paduko Basa (Koordinator Penyelesaian Tanah Ulayat Nagari) dan Yan Firman Dt. Angku Basa. (Irfan F)
Komentar