H.Darul Siska Sosialisasikan 4 Pilar MPR RI pada Wartawan Sumbar

PEMERINTAHAN-657 hit

Penulis: MR | Editor: Marjeni Rokcalva

PADANG - Penegakan hukum di Indonesia belum berjalan secara optimal. Ini menyebabkan kehidupan berbangsa jadi tidak normal, karena aturan hukum yang dibuat, tidak bisa terlaksana. Apalagi pelanggaran hukum itu justru dilakukan oleh pemimpin itu sendiri sehingga meruntuhkan kepercayaan masyarakat. Sementara itu, untuk tampil sebagai negara yang maju dan berkembang serta beradab, ternyata Republik Indonesia masih memiliki tantangan yang besar. Tidak saja tantangan secara internal tapi juga secara eksternal yang selalu menggerus etika kehidupan berbangsa.

Penegasan ini disampaikan Anggota DPR/MPR RI, Drs. H. Darul Siska, dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR-RI, Optimalisasi Tahap I, Minggu (7/3/2021) di Aula Kantor Gubernur Sumbar.

Darul Siska yang juga Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI ini, membeberkan tantangan kebangsaan menurut TAP.MPR No. VI 2021, tentang Etika Kehidupan Berbangsa.

Dijelaskan, masih rendahnya penghayatan dan pengamalan agama serta munculnya pemahaman ajaran agama yang keliru dan sempit, menjadi tantangan utama perkembangan negara ini. Apalagi sejak beberapa tahun belakangan ini, di tengah munculnya eforia beragama.

"Bagi sekelompok orang, ada yang anggapan bahwa yang islami itu adalah berjanggut, memakai celana cingkrang dan sebagainya. Mereka malah beranggapan bahwa hanya merekalah pemilik agama Islam, selebihnya hanya pemeluk.

Sementara, secara umum kehidupan beragama yang kita kenal sejak turun temurun adalah saling menghargai satu sama lain, berpakaian yang pantas serta sopan santun dan menjalankan aturan dan sunnah nabi.

"Jadi, pengamalan agama itu akan terlihat dari prilaku kita dalam kehidupan sehari-hari, acuannya sunnah nabi, bukan dilihat dari janggut dan pakaian cingkrang, meski hal ini juga bagian dari itu," ucap Darul Siska.

Faktor lain yang sangat memengaruhi dan menjadi tantangan kebangsaan serta mencederai etika kebangsaan adalah kurangnya keteladanan dalam sikap dan prilaku sebagian pemimpin dan tokoh bangsa. Akibatnya, penghargaan terhadap pemimpin tersebut jadi berkurang, sekaligus akan merendahkan wibawa dirinya dan pemerintannya di mata masyarakat yang dipimpinnya.

Terhadap berbagai tantangan kebangsaan itu, Darul Siska mengharapkan pers hadir memperlihatkan perannya untuk mencerdaskan masyarakat dengan informasi-informasi yang benar.

"Pers berperan penting dalam mengawal berjalannya etika kebangsaan. serta mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat dan akurat. Pers juga harus berperan dalan memperjuangkan keadilan dan kebenaran," jelas Darul Siska.

Acara sosialisasi 4 pilar MPR RI ini dihadiri puluhan wartawan media cetak, online dan televisi yang tergabung di berbagai organisasi kewartawan di Sumbar. (MR)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru