Penulis: Marjeni Rokcalva
Assalamu'alaikum, Sahabat Dermawan.
Pernahkah Sahabat mendengar kisah tentang salah satu sahabat Nabi yang bernama Abu Qilabah?
Jika belum, semoga kisah ini akan mengubah pandangan kita akan dunia, dan lebih mensyukuri setiap nikmat yang telah Allah Ta'ala berikan.
Abu Qilabah di kisahkan sebagai seorang sahabat nabi yang memiliki kondisi tidak biasa. Kedua tangan dan kakinya buntung, telinganya sulit mendengar, matanya buta, dan tidak ada yang tersisa darinya selain lisannya yang berbicara.
Setiap saat Abu Qilabah selalu mengatakan " Ya Allah berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku. Dan Engkau sangat muliakan aku dari ciptaan-Mu yang lain."
Suatu hari salah satu pemilik kemah yang mendengar ucapannya bertanya kepada Abu Qilabah, nikmat Allah yang mana yang ia syukuri?
Abu Qilabah menjawab :
" Demi Allah, seandainya Allah datangkan lautan, niscaya laut tersebut akan menenggelamkanku atau gunung api yang pasti aku akan terbakar atau dijatuhkan langit kepadaku yang pasti akan meremukkanku. Aku tidak akan mengatakan apapun kecuali rasa syukur."
Pemilik kemah itu kembali bertanya, " Bersyukur atas apa?"
Abu Qilabah kembali menjawab :
"Tidakkah engkau melihat Dia telah menganugerahkan aku lisan yang senantiasa berdzikir dan bersyukur. Di samping itu, aku juga memiliki anak yang waktu sholat ia selalu menuntunku untuk ke masjid dan ia pula yang menyuapiku. Namun sejak tiga hari ini dia tidak pulang kemari. Bisakah engkau tolong carikan dia?"
Pemilik kemah itu menyanggupi permintaan Abu Qilabah.
Setelah beberapa saat mencari, pria itu menemukan anak Abu Qilabah telah tewas karena dimangsa oleh kawanan Singa.
Tahukah sahabat bagaimana reaksi Abu Qilabah saat mendengar anaknya tewas secara mengenaskan?
"Alhamdulillah, yang Dia tidak meninggalkan keturunan bagiku yang bermaksiat kepada Allah sehingga ia diazab di neraka."
_Masya Allah,_
Meski kekurangan dalam segala hal, Abu Qilabah telah mengajarkan kepada kita, bahwa tidak ada satupun alasan yang membuat kita mengingkari nikmat Allah, meski nikmat itu hanya seperti satu butiran pasir di pantai.
Semoga kisah Abu Qilabah tidak hanya menjadi bacaan semata, melainkan menjadi suri tauladan yang akan kita amalkan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Share info kebaikan ini ke saudara muslim lainnya, semoga ini menjadi ladang amal dan dakwah bagi kita semua.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Komentar