Dari 22.178 Yang Terinfeksi Covid Di Sumbar Sejak 9 Bulan Lalu, 700 Diantaranya Ditampung Di RSAM

KESEHATAN-1020 hit

Penulis: YUS | Editor: Medio Agusta

BUKITTINGGI - RSAM Bukittinggi sebagai salah satu Rumah Sakit rujukan Covid 19 di Sumatera Barat selalu melakukan meningkatkan, baik kualitas pelayanan maupun meningkatkan SDM, baik jumlah tenaga, skillnya, lalu sarana dan prasarana gedung rawatan dan juga peningkatan alat kesehatan yang mendukung kelancaran pelayanan ke pasien.

Hal itu diungkapkan Ditektur RSAM Bukittinggi melalui Humas RSAM, Murshalman Chaniago ketika dihuhungi Media ini Sabtu(19/12). Menurut Murshalman, dalam penanganan Covid19 ini pemerintah selalu berupaya menekan angka masyarakat yg terkonfirmasi virus Covid19, menekan angka kematian penderita Covid19 dan yang tak kalah pentingnya meningkatkan angka kesembuhan penderita Covid19, katanya.

Peningkatan sarana yang dilakukan adalah menambah tempat tidur dengan menyulap gedung Ambun Suri Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi disulap khusus jadi ruang isolasi pasien Covid-19.

Baca Juga


Sejak penambahan tempat tidur itu, jumlah pasien isolasi harian cenderung menurun. Angka tertinggi hanya 32 pasien. Saat ini tinggal 14 orang pasien isolasi yang dirawat di ruang khusus tersebut.

Menurut Humas RSAM, Murshalman Chaniago, trend penurunan itu dimulai sejak pertengahan November 2020, tepatnya 10 hari setelah gedung Ambun Suri dioperasikan jadi ruang khusus isolasi Covid-19 pada 5 November 2020 katanya.

Dikatakannya, 10 hari berjalan pemakaian ruangan khusus perawatan pasien covid 19 itu, sempat 32 orang jumlah pasien yang masuk dan itulah angka tertinggi, ujarnya.

"Sejak saat itu, keterpakaian tempat tidur pasien Covid-19 sedang dan berat cenderung menurun. Angka kesembuhan terus meningkat hingga titik terendahnya menyisakan 12 pasien awal pekan lalu," katanya.

Kekinian, data per 17 Desember 2020 jumlah pasien Covid-19 yang diisolasi di rumah sakit itu sebanyak 14 orang. Rinciannya, 11 positif dan tiga pasien suspek. Dua diantaranya tercatat warga Kota Bukittinggi.

"Dengan kecendrungan ini tentu kita tidak boleh lengah. Kabar baik ini harus tetap dibarengi dengan sikap disiplin menjalankan protokol kesehatan, waspada dan patuh terhadap Perda no.6 tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Ini kunci pengendalian Covid-19," harap Mushalman.

Menurutnya, usaha yang dilakukan pihak RSAM melayani pasien Covid-19 di Ranah Minang cukup melegakan. Sejak ditunjuk sebagai salah satu rumah sakit rujukan pasien Covid-19, pasien pertama kali diterima pada tanggal 17 Maret 2020 hingga 17 Desember 2020, atau dalam rentang 9 bulan, RSAM Bukittinggi sudah menampung dan merawat hampir 700 pasien.

Ratusan pasien itu meliputi pasien positif Covid-19 dan suspek. Sebanyak 31 pasien positif dan 40 pasien suspek dilaporkan meninggal dan selebihnya dinyatakan sembuh.

"Ada 600 an pasien sembuh. Baik sembuh pulang atau sembuh pindah ruang rawatan melanjutkan pengobatan sesuai dengan penyakit komorbite atau bawaan/penyerta, misalnya ke ruang rawatan paru, penyakit dalam, neuro, dan lainnya," jelas Murshalman.(YUS)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru