Gempa Magnitude 6,3 Mentawai Terjadi di Segmen Megatrust Pagai Sipora

PERISTIWA-1213 hit

Penulis: Marjeni Rokcalva

PADANG - Gempa kuat yang mengguncang Mentawai pukul 08.44 WIB dengan magnitude 6,3 di Barat Daya Tuapeijat Sipora Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai berlokasi megatrust segmen Pagai Sipora.

Menurut Dr. Badrul Mustafa Kemal, DEA, pakar gempa Indonesia dan dosen untuk Universitas Andalas (Unand), gempa tadi bila dilihat titik episentrumnya bisa di segmen Sipora Pagai.

"Jadi megatrust Mentawai itu ada dua Segmen, pertama Segmen Sipora Pagai, dan Segmen Siberut. Gempa tadi tepat terjadi di megatrust tapi apakah itu di Segmen sipora Pagai atau di Siberut jadi bisa diperbatasan antara keduanya," katanya dilansir dari mentawaikita.com, Selasa (17/11/2020)

Menurutnya kalau dilihat dari potensi tsunami tidak akan terjadi tsunami sebab kata Badrul, tsunami biasanya terjadi skala 7 keatas tadi 6,3. "Meski demikian ada juga tsunami terjadi kekuatan tujuh kebawah tapi pada umumnya tujuh ke atas," katanya.

Dosen Unand ini menambahkan untuk di segmen Pagai Sipora ini sudah terjadi beberapa kali gempa, segmen pagai sipora ini merupakan gempa pengulangan. Gempa sudah terjadi pada tahun 1833 kekuatannya 8,9 dan menimbulkan tsunami. "Dengan periode ulang kurang lebih 200 tahun sudah terjadi. Kalau tahun 1833 itu kekuatannya 8,9 dan timbul tsunami karena posisi episentrumnya seperti yang tadi artinya di sebelah barat kepulauan Mentawai berpotensi tsunami," katanya.

Seperti yang terjadi 25 Oktober 2010 itukan di Barat Daya Pagai Selatan jadi insyaallah gempa-gempa besar di segmen ini tidak akan terjadi tsunami kecuali 200 tahun lagi. "Meski demikian gempa yang terjadi pada hari ini bukan sisa gempa 2010, sebab energinya terus terbentuk dan lempengnya terus bergerak bertumbukan bergesakan sehingga terbentuk energi. Jadi ketika energi terkumpul langsung keluar jadi kalaupun terjadi segmen ini paling gempa kecil dan sedang

Hanya saja segmen Siberut yang belum keluar sejak gempa besar yang menimbulkan tsunami 1757 sudah lebih 200 tahun artinya dengan periode 200 tahun sejak tahun 2000 seharusnya sudah gempa tersebut, tapi sampai hari ini segmen Siberut itu beluma terjadi. (MR)

Sumber: mentawaikita.com

Loading...

Komentar

Berita Terbaru