Masyarakat Minta Badan POM Libatkan Pedagang Makanan dan Obat Sosialisasi KLIK

KESEHATAN-605 hit

Penulis: Iyos | Editor: Marjeni Rokcalva

SAWAHLUNTO - Kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui komunikasi informasi dan edukasi terkait fungsi Badan POM Balai Besar POM di Padang pekan lalu (10/11/) cukup mencerdaskan, namun disayangkan banyak pihak kegiatan itu kurang efektif dan mengena karena tidak melibatkan para pemilik toko obat serta pedagang lainnya. Melainkan hanya kelompok warga yang berafiliasi dengan sebuah partai politik tertentu saja.

"Saya selaku pedagang yang selalu berhubungan dengan produk-produk industri obat-obatan sangat tertarik dengan kegiatan sosialisasi Balai Besar POM itu. Soalnya, barang yang dijual di toko saya banyak dibutuhkan warga masyarakat. Agar saya paham mana obat palsu dan asli, maka butuh ilmu pengetahuan, minimal dapat mengenalnya dengan aplikasi KLIK yang disosialisasikan BP POM. Kenyataannya tidak demikian , malahan yang diundang hanya warga yang berafiliasi dengan partai tertentu saja." Ungkap Boy, salah satu pedagang obat-obat kesehatan kepada beritaminang.com , dua hari lalu.

Boy mengutarakan, tidak hanya dia yang berkeinginan ikut sosialisasi KLIK itu, tetapi banyak pedagang lain yang ingin mengetahui pola pemahaman terhadap obat dan makanan yang aman yang dibolehkan beredar dan dikonsumsi masyarakat, atau bagaimana perbedaan antara obat palsu dengan obat asli yang direkomendasi dan terdaftar di Badan POM. Untuk itu, Balai POM jangan diskriminatif dan terjebak dalam politik praktis yang mementingkan kelompok tertentu.

Kepala BBPOM di Padang Firdaus Umar,S.Si, A.Pt dalam paparannya saat sosialisasi aplikasi KLIK di Gedung Pusat Kebudayaan Sawahlunto mengungkapkan, kegiatan yang dia gelar tersebut terlaksana atas kerjasam BP POM dengan tokoh masyarakat Sawahlunto Darul Siska, Anggota Komisi IX DPR RI sebagai mitra Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan Di Padang.

Menurut Firdaus, untuk memilih obat dan makanan yang aman silahkan masyarakat menceknya di aplikasi KLIK BBPOM. Dia mengingatkan, sebelum membeli dan mengkonaumsi produk obat dan makanan disarankan melakukan cek terlebih dahulu tentang keberadaan obat dan makanan tersebut yang dapat dilihat dari nomor izin edar Badan POM RI.

"Lihat kemasannya, label, izin edar, dan masa kadaluarsanya atau KLIK. Seperti, pastikan kemasan produk dalam kondisi baik, tidak berlubang, sobek, karatan, penyok, dan lain-lain. Kemudian baca informasi produk yang tertera dalam label kemasan dengan cermat. Lalu pastikan produk itu memiliki izin edar dari Badan POM yang dapat di cek melalui aplikasi android "Cek BPOM" serta pastikan makanan dan obatan tersebut tidak melebihi batas kadaluarsa." Kata Firdaus Umar. (Iyos)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru