Sudah 82 Warga Sawahlunto Positif Covid-19, Tim Tracking Kewalahan dan Minta Warga Patuh

KESEHATAN-2038 hit

Penulis: Iyos | Editor: Marjeni Rokcalva

SAWAHLUNTO - Penularan corona virus COVID-19 di Kota Sawahlunto, Sumbar, terus bertambah dari hari kehari, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 kewalahan dalam melakukan tracking karena warga yang terpapar akibat kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif dari klaster BNNK, BANK Nagari, dan klaster rumah tangga cukup banyak.

Sekretaris Gugus Tugas COVID-19 Adri Yusman, Sekaligus menjadi jurubicara informal terhadap pergerakan penyebaran virus mematikan asal Wuhan, Tiongkok, ini kepada beritaminang.com di Sawahlunto, Kamis (17/9/20) mengatakan, semua yang sempat kontak erat dengan warga terkonfirmasi harus di swab secepatnya sebagai upaya memutus rantai penyebaran COVID-19.

Dikatakan dia, tidak ada pengecualian, jika semua pihak ingin menutup pintu penularan COVID-19 yang terus meluas hingga saat ini. Untuk itu, sebutnya, langkah paling ekstrim harus diambil yakni melakukan swab test terhadap warga yang terindikasi terpapar.

Untuk menerapkan hal ini, diminta kesadaran masing-masing untuk melaporkan diri ke Tim Gugus Tugas agar bisa dilakukan swab test. Meski demikian, lanjut Adri, pihaknya akan terus melakukan tracking walau harus menjemput warga kontak erat positif COVID-19 itu tengah berada di pelosok desa sekalipun.

"Kita dalam kondisi zona kuning, itu patut dipahami jika ingin memutus rantai penularan perlu adanya kesadaran sendiri untuk memeriksakan kesehataannya dengan melapor ke posko gugus maupun Puskesmas-puskesmas terdekat." Ungkap Adri Yusman.

Terkait dilema yang dihadapi dilapangan, Adri yang juga Ka Badan BPBD ini menyebutkan bahwa anggota tim sering mendapat perlakuan tidak mengenakan saat melakukan tracking. Sebab, ada yang menolak untuk dilakukan swab test. Untuk menghadapi hal ini, Tim Gugus COVID-19 terpaksa harus tegas dengan tetap membawa yang bersangkutan dengan melibatkan pihak kepolisian dibantu TNI dan Satpol PP.

Terkait antisipasi ketersediaan kamar isolasi pasien COVID-19, saat ini masih menggunakan Wisma II milik Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT) yang sudah over capacity, dan akan ditambah Wisma I yang siap di gunakan, total kedua wisma bisa menampung berjumlah 32 kamar.

Ini belum cukup, karena pasien terus bertambah maka PT BA UPO juga menyediakan satu mess W 39 Saringan dengan 11 kamar yang sudah mulai di isi 5 pasien isolasi yang tengah menunggu hasil konversi. Terakhir, jika kondisi tidak menurun malahan bertambah, maka Gedung SKB dengan 10 kamar berukuran besar juga akan digunakan untuk karantina warga yang terpapar.

Data Terkini Posko COVID-19

Dirilis dari Posko COVID-19 yang disampaikan Adri Yusman didampingi Anggota survelance Sri Waresky Ismal, Ana Mulya Cahya, dan Susilo Aji, menyebutkan, hingga hari ini (17/9) terdapat jumlah PPT 5 orang, suspek nol, positif 1orang, sembuh nol atau keluar suspek nol. Namun secara kumulatif tercatat jumlah PPT 3674 orang, suspek 5 orang, dan positif 82 orang. 1 diisolasi di RS M.Jamil Padang, 1 lagi di isolasi di RS Unand Padang.

Sedangkan warga terpapar COVID-19 yang di karantina saat ini berjumlah 36 orang, sedangka yang sembuh berjumlah 31 orang. Sementara12 orang pasien positif di karantina secara mandiri dirumah masing-masing, sedangkan yang meninggal masih 1 orang. (Iyos)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru