Pasang Surut Pondok Pesantren Darul Ulum Padang Magek Tanah Datar

SELINGAN-3193 hit

Penulis: Ampera Salim | Editor: Marjeni Rokcalva

BATUSANGKAR - Pada tahun 1942, dalam usia 25 tahun, Tuanku Salim Malin Kuning menetap dan menjadi Tuanku di Padang Magek, Tanah Datar, Sumatera Barat. Sejak itu pula, beliau mulai mengajar berbagai ilmu agama di surau kaumnya yang ketika itu baru saja dibuat. Itulah yang dinamakan Surau Baru yang kini menjadi bahagian dari Ponpes Darul Ulum.

Dalam sejarahnya, pasang surut jumlah murid di Surau Baru tetap saja terjadi. Semula di tahun 1942, murid di surau ini, hanya empat orang, dua di antaranya: Ungku Diar dari Nagari Aripan, Kabupaten Solok, Sumbar dan Ungku Abu Hanifah dari Teluk Kuantan, Riau.

Kemudian pada tahun 1950 pernah mencapai sekitar seratus orang. Pada masa itu Tuanku Salim Malin Kuning menamai perguruan / madrasah yang dipimpinnya dengan nama Darul Hafazah, yang berarti Kampung yang Berkah atau Kampung yang Diberkahi.

Dulunya di depan surau baru itu, tergantung papan putih dengan huruf Arab berwarna hijau berlapis merah kata kata: Madrasah Darul Hafazah. Itulah yang menandaia bahwa sekolah ini ada.

Masa Bergolak PRRI murid kembali menciut. Tapi pada tahun 1965 kembali ramai. Setelah Peristiwa G 30 S PKI 1965 murid Surau baru kembali berkurang. Tapi pada awal tahun 1970-an kembali mencapai ratusan orang. Pada tahun 1980 pernah menciut jadi 13 orang. Namun kemudian, tahun berikutnya kembali meningkat jadi puluhan orang.

Pada tahun 1987, Tuanku Salim Malin Kuning meninggal dunia. Pendidikan dilanjutkan oleh murid murid beliau yang sudah menjadi guru juga di Madrasah Darul Hafazah. Mereka antara lain: Tuanku Ali Nuddin, Tuanku Kakan, Tuanku Mahyudin, Tuanku M. Nur, Tuanku Iskandar dan Tuanku Anwar Sutan Marajo selaku komando terdepan.

Tuanku Anwar bersama-sama pemuka masyarakat Padang Magek yang antara lain untuk menyebut nama: Ramli Taher, Zainal Abidin dan Suhaili Yakkub, mencoba mengayuh biduk Surau Baru seperti yang dilaukan Tuanku Salim Malin Kuning. Tuanku Anwar dan Tuanku Iskandar mengganti Madrasah Darul Hafazah menjadi Pondok Pesantren Darul Ulum Padang Magek.

Pada tahun 1994 Tuanku Anwar yang mengajar di Pesantren Darul Ulum diperkuat oleh Tuanku Jakfar Imam Mudo bersama keluarga. Sejak Tuanku Jakfar dan keluarga mengajar di Pondok Pesantren Darul Ulum, murid murid makin bertambah.

Sejak kedatangan Tunku Jakfar pula Buya Syahyuti Abbas mewakafkan dirinya untuk setia mengurus keberlangsungan belajar mengajar di Pesantren Darul Ulum.

Syahyuti Abbas merupakan seorang guru tamatan IKIP Paadang. Dia sudah mahir dan berkecimpung sejak muda di dunia pendidikan.

Bersama Syahyuti Abbas, Ponpes Darul Ulum mengembangkan tempat belajar hingga kini telah mempunyai sebuah gedung besar tingkat dua. Dan dua buah lokal tempat belajar. Selain itu, Pondok Pesantren ini juga sudah memiliki Mushalla tempat shalat berjamah santri lima waktu.

Begitu juga sudah punya MCK yang baik bagi santri. Semua ini diperoleh berkat bantuan perantau, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Depertemen Agama dari berbagai jajaran serta berbagai donatur lain bersifat pribadi.

Sama seperti mengaji di surau tempo dahulu, sampai kini di Pesantren Darul Ulum Padang Magek, tidak dipungut bayaran. Anak santri akan diterima oleh pihak pengurus pondok dengan tangan terbuka, asalkan ada orang yang menjadi walinya.

Untuk kehidupan sehari-hari santri mengumpulkan beras 20 liter dalam sebulan dan uang lauk pauk Rp. 80.000. Kemudian iyuran bayar listrik Rp. 35. 000. Itu pun bagi yang sanggup. Bagi keluarga yang tidak mampu, tak usah membayar. Pihak pengurus akan mencarikan donatornya.

Sejauh ini yang belajar di Darul Ulum, tetap diperlakukan sama. Tidak ada beda yang mampu dengan yang tidak mampu. Mereka tidur di surau bersama-sama dengan guru. Memasak bersama-sama dengan teman. Dan belajar bersama-sama dengan kawan-kawan. Kini santri Ponpes Darul Ulum berjumlah lebih kurang 300 orang. Semuanya diasuh Tuanku Jakfar Imam Mudo. (Ampera Salim)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru