Terkuak, Pelaku Pembuangan Bayi di Bukittinggi Adalah Bapak Bayi Sendiri, Ini Alasannya

Penulis: Yus | Editor: Marjeni Rokcalva

BUKITTINGGI - Kerja keras Polsek Kota Bukittinggi mengungkap kasus pembuangan bayi dalam kardus di Tambuo Kelurahan Pakan Labuah Kecamatan ABTB Bukittinggi, Sumbar, membuahkan hasil.

Ternyata pelakunya ibarat maling teriak maling. Tak lain adalah Anto yang mengaku menemukan bayi dalam kardus itu, ternyata dia pelakunya.

Anto (20) warga asal Kabupaten Agam, merupakan pria yang mengaku menemukan bayi dalam kardus Minggu(7/6/2020) lalu, ditangkap, Sabtu (13/6/2020),di Kampung Cina saat mengendarai sepeda motor sekitar pukul 16.00 WIB.

Kapolsek Kota Bukittinggi AKP Dedy Adriansyah Putra, pada awak media mengakui, setelah polisi mengembangkan pemeriksaan, Anto yang sehari hari sebagai pelayan toko di Bukittinggi, mengaku wanita yang telah melahirkan bayi perempuan dengan berat 2,6 kg itu berinisial L ( 21), warga asal Pasaman Barat, yang bekerja sebagai pelayan toko di pasar Aur Kuning, jelas

Bayi perempuan itu adalah hasil hubungan gelap Anto dengan L (21).Saat L melahirkan ditemani Anto di salah satu klinik pada Sabtu 6 Juni 2020, sekitar pukul 23.45 WIB.

Paginya, L telah diperbolehkan pulang ke kosnya untuk memulihkan kondisinya, sementara bayinya di bawa Anto pulang ke rumah orangtuanya.

Ditengah perjalanan Anto berubah pikiran, merasa malu punya bayi hasil hubungan di luar nikah, Anto merekayasa jika ia telah menemukan sesosok bayi dalam kardus di Penurunan Tambuo, kemudian bayi dalam kardus itu diserahkannya ke tokoh masyarakat setempat.

Pengakuan tersangka, mereka sudah berpacaran sejak setahun lalu, akibat pergaulan bebas diluar pengawasan orang tua, membuat mereka sering bersama sehingga terbakar api asmara, sampai melakukan hubungan terlarang.

Informasi sementara, motif mereka ingin menyerahkan bayi itu ke orang lain karena malu punya anak di luar nikah. Jadi ia nekad melakukan perbuatan itu agar ada orang yang bisa mengadopsi anak tersebut.

"Namun, Kita masih selidiki lebih lanjut kasus ini," tegas Kapolsek.

Bayi malang itu, diserahkan Anto ke masyarakat Pakan Labuah, ia beralasan menemukannya di Penurunan Tambuo pada Minggu (7/6).

Sesaat setelah diserahkan, pelaku ngotot ingin mengadopsi bayi itu. Beberapa kali Anto menyampaikan permintaan untuk mengadopsi bayi itu ke Bhabinkamtibmas Kelurahan Pakan Labuah Aiptu Khaidir.

Anto meminta agar, ia harus diprioritaskan dalam mengadopsi bayi itu, karena ia yang pertama menemukan. Alasan Anto waktu itu, kakaknya keguguran dan bayi ini cocok sebagai gantinya.

Permintaannya itu tak akan dikabulkan begitu saja, karena proses adopsi cukup rumit. Selanjutnya bayi perempuan tersebut dibawa Polsek Bukittinggi ke Rumah Sakit.

Sementara itu, banyak pihak yang mengutarakan niat ingin mengadopsi bayi tersebut. Tercatat 70 an lebih yang mendaftar ingin menjadi orang tua angkat dari bayi tersebut, tambah Kapolsek.

"Saat ini kedua pelaku masih diperiksa dan kasus ini tengah didalami oleh Polsek Bukittinggi, keduanya tampak sangat menyesali perbuatannya dan tak henti menangis," pungkas Kapolsek. (Yus)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru