Penulis: Med | Editor: Redaktur
PAYAKUMBUH - Petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh, terpaksa balik kanan. Keinginan membantu melakukan SWAB kepada OTG (orang tanpa gejala), warga Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Limapuluh Kota, urung terlaksana. Enam petugas yang sampai di Puskesmas Pangkalan, tidak bisa bekerja, karena peralatan SWAB tak ada di puskesmas.
Keenam petugas Dinkes Payakumbuh yang tiba di puskesnas, datang bersama Wakil Bupati Ferizal Ridwan. Wabup Ferizal juga tak bisa berbuat banyak, karena seluruh jajaran Dinkes Limapuluh Kota, mulai dari kadis, kabid, kepala puskesmas dan bawahannya, tak satupun bisa dihubungi. "Semua HP pejabat bersangkutan of alias tak aktif," ucap wabup.
Selasa (12/5), pagi itu, sesuai permintaan wabup dan Ketua DPRD Limapuluh Kota, direncanakan kegiatan SWAB di Puskesmas Pangkalan. Berdasarkan hasil tracking atas kasus positif Covid-19 pertama warga Pangkalan, disinyalir puluhan masyarakat belum dilakukan uji lab SWAB mereka.
Baca Juga
- Gunakan Topi Ulang Tahun, Tim Vaksinator Pemkab Pessel Suntik Siswa SD
- Wako Hendri Septa: Jika Covid-19 Melonjak, Pembangunan di Padang Terancam
- Data Terkini, Capaian Vaksinasi Covid-19 di Pessel Sebanyak 69,39 Persen
- Kejar Sasaran Vaksinasi, Pemko Payakumbuh Serius Tangani Covid-19
- Percepatan Vaksinasi Covid-19, Polres Bukittinggi Gelar Lomba Sumdarsin
Wabup menduga, banyak warga yang kontak dengan kasus positif pertama itu. Sehingga, untuk percepatan pencegahan Covid-19 di Pangkalan, perlu dikirim hasil SWAB ke RS Unand atau di Laboratarium Kesehatan di Baso, Agam.
Namun, keinginan mulia Wabup terhalang, dengan persoalan politik yang seharusnya tidak terjadi. Namun, demikian wabup mengakui, akan menghubungi Kadiskes Limapuluh Kota, untuk meminta keterangan, kenapa acara pengambilan SWAB itu sampai gagal.
Menurut wabup, pihaknya sudah menyampaikan permohonan maaf dan terimakasih kepada Walikota Payakumbuh melalui Kadiskes Payakumbuh. Karena, sudah bersedia menurunkan petugas ke Pangkalan.(Med)
Komentar