Target 10 Ribu Sehari, Pengujian Sampel Covid-19 Dilaksanakan Lebih Masif

KESEHATAN-478 hit

Penulis: Marjeni Rokcalva

JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan bahwa pengujian sampel orang-orang yang diduga terpapar wabah COVID-19 akan dilakukan secara lebih masif guna mempercepat penanganan pandemik tersebut.

"Pengujian sampel harus dilaksanakan secara lebih masif," katanya dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Kamis (16/4/2020).

Ia mengatakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), TNI dan Polri telah bersama-sama meningkatkan jumlah laboratoirum yang mampu melaksanakan pengujian sampel dan meningkatkan kapasitas pemeriksaan dari laboratorium tersebut.

Baca Juga


Pemeriksaan tersebut akan terus dilaksanakan sehingga target untuk bisa menguji minimal 10 ribu sampel per hari dapat dilakukan.

Kemudian, terkait pelaksanaan isolasi yang dilakukan masyarakat secara mandiri, ia juga meminta untuk lebih diperketat, baik isolasi mandiri yang dilaksanakan di rumah maupun isolasi kelompok yang diinisiasi oleh kelompok masyarakat seperti dari RT/RW dan desa.

Inisiatif tersebut, katanya, menjadi sesuatu yang sangat berkontribusi terhadap pelaksanaan isolasi.

"Kita harus bersama-sama harus memberi ruang dan waktu kepada saudara-saudara yang melaksanakan isolasi diri di rumah," ujarnya.

Gunakan Layanan Telemedecine

Dalam kesempatan yang sama, Yuri juga menyampaikan salah satu langkah untuk mencegah penyebaran COVID-19, masyarakat dapat memanfaatkan sarana dan prasarana melalui konsultasi medis telemedecine guna mempermudah dan mengetahui kondisi kesehatan dan mengenali kemungkinan gejala dari paparan virus SARS-CoV-2.

"Kita sudah buka secara luas," jelasnya.

Adapun beberapa di antara sarana prasarana yang dapat digunakan untuk mengonsultasikan kondisi kesehatan antara lain Halodoc, Gojek, Alodokter dan lain sebagainya.

Layanan kesehatan digital tersebut memberikan kemudahan berkonsultasi mengenai kondisi kesehatan dan cara mengenali gejala terkena virus SARS-CoV-2, penyebab penyakit COVID-19 tanpa harus pergi ke rumah sakit.

Pemerintah berharap masyarakat dapat memanfaatkannya agar mereka bisa mengetahui kondisi kesehatan masing-masing tanpa perlu berkunjung ke rumah sakit demi mengurangi risiko paparan virus ketika berada di luar.

"Mari kita manfaatkan semata-mata dalam rangka menjaga kita tetap sehat," tambah Yuri.

Selain itu, melalui layanan kesehatan digital tersebut, masyarakat juga disuguhi banyak informasi kesehatan yang benar sehingga terhindar dari berita hoaks yang kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan. Hms/MR

Loading...

Komentar

Berita Terbaru