PADANG - KH. Moch. Chozein Adnan dan Prof.H.Ganefri, Ph.D nahkodai Nadlatul Ulama Wilayah Sumatera Barat masa khidmat 2024-2029. Keduanya terpilih sebagai Rois Syuriah dan Ketua Tanfidziah Pengurus Wilayah NU Sumbar dalam Konferesi Wilayah yang dilaksanakan di Hotel UNP, Sabtu (7/12/2024).
Untuk pemilihan Ketua Tanfidziah Pengurus Wilayah NU Sumbar, dilakukan dengan voting setelah munculnya dua kandidiat. Hasilnya, Prof. Ganefri mendapat 86 persen suara, sementara Tk Rahmad memperoleh 14 persen suara.
Prof. H. Ganefri, Ph.D, sebagai Ketua Tanfidziah terpilih, kepada Beritaminang.com, mengajak semua kader NU untuk membesarkan NU di Sumbar dalam kerangka NKRI dan saling menjaga kebersamaan.
"Untuk pengurus cabang (PC) NU di seluruh Sumbar terus melaksanakan kaderisasi dan meningkatkan nilai-nilai ke-NU-an dalam kerangka Ahlul Sunnah Wal Jamaah," tegasnya.
Dalam kesempatan ini, Prof.Ganefri juga meminta seluruh waga NU membangun Sumbar dan mendukung Pasangan (Mahyeldi-Vasco) sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar di ajang Pilkada 2024 dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan di masa mendatang.
"Seluruh pengurus PCNU se-Sumbar juga membangun komunikasi yang baik kepala daerah terpilih, sehingga menjadi bagian dalam partisipasi pembangunan daerah," imbuhnya.Gubernur Mahyeldi Apresiasi Peran NU untuk Pembangunan Daerah
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah mengapresiasi peran organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama (NU) dalam mendukung pembangunan daerah. Terutama pada bidang pendidikan dan ekonomi.
"Atas nama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada NU atas dedikasi dan sumbangsihnya dalam mendukung pembangunan di Sumbar. Baik dari segi pendidikan, ekonomi dan lain sebagainya. Terima kasih," ucap Mahyeldi.
Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan dalam Konferensi Wilayah XIII Nahdlatul Ulama Sumatera Barat yang digelar di UNP Hotel dan Convention Center, Padang, pada Sabtu (7/12/2024).
Ia juga mengapresiasi peran NU dalam mendukung nilai-nilai budaya lokal yang berpijak pada prinsip Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. "Nilai ini sejalan dengan ajaran Islam yang ramah dan toleran, sebagaimana yang selalu digaungkan oleh NU," tambahnya.
Editor : Berita Minang
