Penulis: Medio Agusta
SIJUNJUNG - Bencana Banjir yang melanda Kabupaten Sijunjung pada Sabtu (08/02) menyisakan duka bagi keluarga Fauza (24 tahun) yang merupakan masyarakat Jorong Koto Tangah, Nagari Koto Tuo, Kec. IV Nagari, Kab. Sijunjung hilang pada saat Banjir Bandang melanda.
Menurut laporan dari tim Disaster Emergency dan relief Management (DERM) ACT-MRI Sumbar, Faleri, "sekitar jam 17.30 WIB, korban bersama rekan-rekannya berjumlah 9 orang pergi menyelamatkan kapal tambang emas, hal ini dikarenakan kondisi air Sungai Palangki naik. Ketika melakukan penyelamatan, kapal emas itu tenggelam dan rekan-rekan korban meninggalkan lokasi dan setelah dihitung kembali ternyata korban tidak ada, kemudian kawan-kawan korban melaporkan kepada pihak pemerintahan nagari.
Wakil Bupati Sijunjung Arrival Boy mengatakan, "Proses pencarian ini dilakukan menyusuri Sungai Palangki dengan mengerahkan Polsek IV Nagari dipimpin Kapolsek, anggota BPBD Kabupaten Sijunjung, PMI, tim DERM ACT-MRI Sumbar beserta masyarakat Nagari Palangki Koto Tuo lebih kurang sekitar 500 orang".
Baca Juga
- Audiensi ke Kementerian ATR BPN RI Bupati Pessel Paparkan Konsep Compact City
- ACT Pasbar Ajak Jadi Agen Qurban Bisa Dapat Penghasilan Tambahan
- ACT Terima Penghargaan dari Raja Kabuntaran Talu Tuanku Bosa XV
- ACT Bangun Kembali Masjid Raya Kajai yang Runtuh Akibat Gempa Pasbar
- Ramadhan, Para Dermawan Bersama ACT Padang Jangkau Tigaribuan Penerima Manfaat
Hingga berita ini diturunkan Rabu (12/02), tim gabungan PMI, Bazarnas, BPBD dan DERM ACT-MRI Sumbar terus melakukan pencarian namun hingga saat ini belum menemukan tanda-tanda keberadaan Fauza yang hilang terseret arus banjir. Pencarian akan terus dilakukan dan terus diupayakan untuk menemukan korban.
Med/Rel
Komentar